Usaha Hulu Migas Rentan Gangguan, Muspika Harus Pro Aktif Pantau Keamanan
Kilang milik Total E&P Indonesie di wilayah Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, merupakan aset yang mesti dijaga bersama Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 29/08/2007 22:58 WITA
Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dikaruniai potensi sumber daya alam (SDA) yang melimpah ruah. Salah satunya adalah besarnya cadangan minyak dan gas bumi (migas) yang berada di sepanjang wilayah pesisir daerah ini.
Sejumlah perusahaan migas multinasional pun telah beroperasi selama beberapa dasawarsa untuk melakukan kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi cadangan migas yang berada di wilayah daratan hingga lepas pantai Kukar.
Kendati demikian, sarana dan prasarana operasional migas di daerah ini masih sangat rentan terhadap berbagai gangguan yang dapat mengakibatkan terganggunya kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi migas.
Demikian hal tersebut diungkap Bupati Kukar H Syaukani HR dalam amanat tertulisnya yang disampaikan Sekkab HM Husni Thamrin pada pembukaan Sosialisasi Kegiatan Usaha Hulu Migas di Pendopo Wabup Kukar, Tenggarong, tadi siang.
Menurut Bupati Kukar, pengelolaan SDA migas cukup rumit dan begitu kompleks lantaran tindakan atau pengelolaannya juga berdampak terhadap aspek-aspek lain seperti alam, lingkungan maupun masyarakat sekitar.
"Untuk itu diperlukan teknologi tinggi yang mesti diimbangi pula dengan pengawasan terhadap berbagai ancaman yang akan menghambat produksi migas tersebut. Sehingga dapat dikatakan, pengelolaan SDA migas secara garis besar mencakup 3 hal yakni pemanfaatan, perlindungan dan pengendaliannya," kata Bupati Kukar seperti dituturkan Sekkab Husni Thamrin.
Disamping itu, lanjutnya, pengelolaan SDA migas harus dilaksanakan secara terpadu (multisektor), menyeluruh (hulu-hilir), terkendali (kualitas-kuantitas), berkelanjutan (antar generasi) dan berwawasan lingkungan."Sedangkan azas dalam pengelolaan SDA migas ini adalah kelestarian, kemanfaatan, keadilan dan kemandirian," ujarnya.
Jalur pipa distribusi gas bumi milik VICO Indonesia yang berada di wilayah terbuka sangat rentan terhadap gangguan dan mesti mendapat perhatian ekstra dari unsur Muspika maupun masyarakat setempat Photo: Agri | | |
Oleh karena itu, kepada unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) di 6 Kecamatan yang menjadi daerah operasional kegiatan hulu migas, Bupati Kukar meminta mereka untuk pro aktif memantau kondisi keamanan di wilayahnya, terutama di kawasan operasional migas dan jalur pipa.
"Muspika bersama masyarakat setempat mesti berhati-hati terhadap para pendatang yang tidak jelas asal-usulnya, dan senantiasa mengembangkan pengamanan masyarakat dengan terus meningkatkan siskamling," demikian pesan Bupati Kukar sebagaimana disampaikan Sekkab Husni Thamrin.
Kegiatan Sosialisasi Kegiatan Usaha Hulu Migas bagi unsur Muspika 6 Kecamatan wilayah pesisir Kukar tadi siang juga diikuti para pejabat dinas/instansi terkait di lingkungan Pemkab Kukar.
Selain itu, hadir pula manajemen dari sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Kaltim, seperti Chevron Indonesia Company, PT Medco E&P Indonesia, PT Pertamina EP Region KTI, Total E&P Indonesie dan VICO Indonesia. .
Menurut Kepala Perwakilan BPMIGAS Kalimantan Sulawesi, Agus Suryono, kegiatan ini dimaksudkan untuk menambah wawasan para aparat dan pejabat terkait di wilayah Kukar mengenai kegiatan usaha hulu migas di pesisir Kukar.
"Melalui peningkatan pemahaman tersebut, diharapkan kerja sama antara BPMIGAS-KKKS Wilayah Kaltim dengan Pemkab Kukar, khususnya Muspika dari 6 kecamatan penghasil migas, akan menjadi semakin harmonis," ujarnya.
Dalam kegiatan ini, 4 pejabat BPMIGAS yang berkompeten di bidangnya memberikan pemaparan berbagai hal mengenai kegiatan usaha hulu migas. Ke 4 pemateri itu adalah Kepala Dinas Survey Pemboran Sinang Bulawan, Kasubdin Hupmas Ramdhan Hutasuhut , Zulkha Arfad dari Akuntansi Gas, dan AKBP Faisal yang juga Kasubdit Bin Pan Obsus sekaligus Kaset Satlak Pamber BPMIGAS.
Pembukaan Sosialisasi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Migas) tadi pagi juga dimeriahkan dengan sajian tari Kancet Lasan Po' Buruy yang dibawakan seniman-seniwati Sanggar Seni Kumala Tenggarong.
(win)
|