Keputusan PSSI Tak Berubah Mitra Kukar Harus Jalani Partai Usiran
Ketua Umum Mitra Kukar Sugiyanto (tengah) bersama manajemen dan pemain Mitra Kukar Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 02/08/2007 13:02 WITA
Tim Mitra Kukar dipastikan tetap harus menjalani partai usiran saat menghadapi Persisam Putra Samarinda, Minggu (05/08) ini, dalam lanjutan kompetisi Divisi I Liga Indonesia 2007 Grup IV.
Keputusan akhir dari Komisi Banding (Komding) PSSI, Rabu kemarin, ternyata tetap menguatkan sanksi yang telah dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI sebagai buntut laporan kasus pelemparan terhadap bus rombongan Persigo Gorontalo akhir Juni lalu.
Selain harus melakoni satu kali partai usiran, Mitra Kukar juga harus membayar denda sebesar Rp 25 juta. Sanksi yang sangat berat juga dirasakan bagi kelompok suporter Mitra Mania. Para pendukung fanatik Mitra Kukar ini dilarang menonton di Stadion Rondong Demang dengan mengenakan atribut suporter selama 3 bulan.
Tak pelak keputusan akhir dari Komding PSSI yang tidak ada memberikan keringanan sama sekali, mengundang kekecewaan di tubuh manajemen Mitra Kukar, maupun ribuan warga Tenggarong yang menjadi pendukung setia Mitra Kukar.
Ketua Umum Mitra Kukar Ir Sugiyanto MM mengaku sangat kecewa dengan tak digubrisnya keberatan yang diajukan Mitra. "Kami sudah menjelaskan kalau tidak ada keributan ataupun hal-hal yang dapat mengganggu jalannya pertandingan. Anehnya, saya malah dapat jawaban kalau mereka dapat intervensi dari pengurus PSSI jajaran atas. Ada apa ini?" kata Sugiyanto.
Mau tidak mau, dengan berat hati kubu Mitra Kukar maupun Mitra Mania harus menerima dan menjalankan sanksi yang diberikan PSSI. Hasil ini juga tentu saja mengecewakan para pendukung Persisam Putra Samarinda, lantaran partai derby Kaltim antara Mitra Kukar vs Persisam Putra tidak boleh disaksikan oleh penonton.
Terkait dengan pelaksanaan partai derby Kaltim tersebut, Sugiyanto secara tegas meminta kepada PSSI agar duel tersebut dimainkan di luar Kaltim. "Meski keputusan Komdis yang kami terima disebutkan kalau pertandingan dilaksanakan 100 km dari kandang Mitra Kukar. Terus terang saya tak menjamin keamanan kalau masih main di Kaltim," cetusnya.
Menurut Sugiyanto, jika duel tersebut dimainkan di Stadion Mulawarman Bontang atau Stadion Persiba Balikpapan, pihaknya tak yakin pertandingan berlangsung aman. Pasalnya, jarak Bontang dan Balikpapan masih bisa ditempuh dengan mudah dan lancar oleh pendukung kedua tim.
"Pertandingan memang tanpa penonton, tetapi bagaimana di luar lapangan? Kalau terjadi hal-hal tak diinginkan siapa yang menjamin, apa Komdis menjamin pertandingan aman sementara suporter Mitra Kukar dan Persisam bisa datang ke tempat pertandingan," tandasnya.
Sebagai tuan rumah, lanjut Sugiyanto, pihaknya berhak menentukan lapangan guna melaksanakan partai usiran tersebut. Menurutnya, alternatif yang sangat tepat jika dimainkan jauh di luar Kaltim. "Alternatifnya Stadion Pendidikan Wamena di Papua atau Stadion Bireuen di Aceh. Sekalian saja jauh dari Kaltim, karena di tempat tersebut pasti tak ada suporter Mitra Kukar dan Persisam," kata Sugiyanto.
Dikatakan Sugiyanto, usulan alternatif tempat pelaksanaan partai derby Kaltim ini segera disampaikan ke PSSI. "Kita harapkan jawaban secepatnya mengingat waktu yang telah mepet," pungkas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar ini. (win)
|