Aksi Damai PMII Kukar Peringati Tragedi Trisakti Agenda Reformasi Belum Tuntas
Koordinator Aksi Jeri Pajerin saat berorasi menyoroti belum tuntasnya agenda reformasi Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 13/05/2007 10:13 WITA
Puluhan aktivis Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kutai Kartanegara (Kukar) Sabtu (13/05) sore menggelar aksi damai di bundaran Jembatan Aji Imbut (eks Jembatan Bongkok-red), Tenggarong.
Aksi yang digelar dalam rangka memperingati 9 tahun terjadinya Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 ini diwarnai dengan penyampaian orasi, pembacaan puisi, serta nyanyian beberapa lagu-lagu nasional.
Tak pelak aksi para aktivis PMII Kukar ini menarik perhatian warga Tenggarong yang melintasi bundaran Jembatan Aji Imbut. Apalagi beberapa aktivis PMII Kukar juga membagi-bagikan selebaran kepada para pengendara yang lalu-lalang di depan mereka.
Jeri Pajerin selaku Koordinator Aksi dalam orasinya mengatakan, perjuangan reformasi yang berjalan selama 9 tahun belumlah tuntas. Oleh karena itu, dia menyerukan agar seluruh mahasiswa dan segenap lapisan masyarakat untuk meneruskan perjuangan reformasi.
Para pengurus dan kader PMII Kukar menyanyikan lagu Ibu Pertiwi dalam aksi damainya Photo: Agri | | |
Hingga saat ini, lanjut Jeri, masih ada 6 item agenda reformasi yang belum dijalankan sepenuhnya, yakni pelaksanaan otonomi daerah, penegakan supremasi hukum, penghapusan dwifungsi ABRI, penghapusan segala bentuk KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), menegakkan demokrasi, dan amandemen UUD 1945.
"Dari agenda reformasi yang diperjuangkan, tanpa kita sadari telah dikhianati oleh para oknum elit politik dan birokrasi kita dengan berbagai penyimpangan terhadap kekuasaan yang telah rakyat embankan kepada mereka," ujarnya.
Selain itu, tambah Jeri, para elit politik yang dulunya anti KKN tetapi ketika sudah mendapatkan kekuasaan, perbuatannya ternyata lebih parah dibandingkan para koruptor-koruptor terdahulu.
Oleh karena itu, lanjut Jeri, momen peringatan Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 ini digunakan PMII Kukar untuk mengingatkan dan menghimbau kepada seluruh masyarakat, eksekutif maupun legislatif untuk menuntaskan cita-cita reformasi.
Aktivis PMII Kukar berorasi sambil membagi-bagikan selebaran Photo: Agri | | |
Sedikitnya ada 7 butir himbauan yang diserukan PMII Kukar. Pertama, agar masyarakat Kukar melakukan kontrol terhadap kinerja pemerintah pusat dan daerah agar terhindar dari segala bentuk penyimpangan.
Kedua, masyarakat Kukar harus melawan segala bentuk tindak KKN dengan melaporkannya kepada institusi terkait. Ketiga, masyarakat Kukar harus bersama-sama meneriakkan desentralisasi atau otonomi daerah yang sesungguhnya dan mengkritisi seluruh kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada kepentingan masyarakat banyak.
Keempat, menghimbau Pemkab Kukar untuk segera melakukan transparansi APBD tahun anggaran 2007 dan seterusnya. "Kemudian yang kelima, Pemerintah Pusat dan khususnya Kukar hendaknya memaksimalkan pelayanan publik," serunya.
Keenam, DPRD Kukar hendaknya menjalankan fungsi kontrolnya semaksimal mungkin dan memperjuangkan aspirasi masyarakat serta meminta kepada eksekutif untuk secepatnya melakukan transparansi APBD Kukar.
"Dan ketujuh, seluruh elit politik dan birokrasi untuk kembali memperjuangkan agenda reformasi 'kesejahteraan rakyat' dan menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih," kata Jeri Pajerin. (win)
|