Hasil Penelitian Tim Unhas-Unair Kinerja Puskesmas di Kukar Masih Dalam Posisi Transisi
Suasana presentasi hasil penelitian tim Unhas-Unair mengenai Puskesmas se-Kukar Photo: Humas Kukar/Nor Aida
|
KutaiKartanegara.com - 01/05/2007 21:33 WITA
Setelah diteliti oleh tim dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, ternyata kinerja Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang jumlahnya 27 unit secara keseluruhan berada di posisi transisi.
Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja rata-rata Puskesmas di Kukar berada di tingkatan menengah. Posisi ini dapat menjadi suatu awal yang baik untuk melakukan pembenahan terhadap sejumlah kelemahan yang dimiliki.
Hal tersebut terungkap dalam presentasi hasil sementara terhadap Identifikasi Kinerja dan Penguatan Manajemen Puskesmas yang digelar Senin (30/04) kemarin di Pendopo Wakil Bupati Kukar, Tenggarong.
Presentasi hasil penelitian kinerja Puskesmas ini disampaikan di hadapan Wakil Bupati Kukar H Samsuri Aspar, Kepala Dinas Kesehatan dr H Abdurahman dan sejumlah pimpinan Puskesmas se-Kukar.
Penelitian kinerja Puskesmas yang dilakukan tim dari Unhas dan Unair ini berlangsung selama dua bulan melibatkan 20 peneliti dari kedua lembaga pendidikan tinggi tersebut.
Peneliti dari Unhas Makassar Syahrir A Pasinringi (kiri) saat mempresentasikan kinerja Puskesmas se-Kukar Photo: Humas Kukar/Nor Aida | | |
Menurut Ketua tim peneliti dari Unhas, Syahrir A Pasinringi MKes, puskesmas yang memiliki skor kinerja tertinggi adalah Puskesmas Loa Ipuh di Kota Tenggarong dengan total nilai skor 163,5.
Sedangkan puskesmas yang memiliki skor kinerja terendah ada dua yaitu Puskesmas Muara Jawa dan dan Puskesmas Tabang dengan total skor kinerja hanya 117.0.
Kenapa Puskesmas di Kukar di nilainya dalam posisi transisi? Menurutnya, karena hasil analisis skor kinerja puskesmas berdasarkan kerangka balance scorecard menunjukkan bahwa skor kinerja rata-rata puskesmas di Kukar secara normatif bernilai 136,3. "Skor tersebut berada pada kategori transisi yang rentang skornya ditetapkan antara 123,2 hingga 143,7," ujarnya.
Hal inilah yang mengindikasikan bahwa kinerja puskesmas se Kukar berada pada tingkatan menengah. "Atau istilah yang biasa kami sebut, berada di posisi transisi," ujarnya.
Dijelaskan pula bahwa dari 27 puskesmas itu, 5 diantaranya tergolong konvensional, 12 tergolong transisi dan sisanya 10 unit disebut Puskesmas Berkembang. Sedang dilihat dari kinerjanya, ada 10 Puskesmas memiliki skor kinerja relatif di bawah rata-rata, 6 unit di atas rata-rata, 8 unit relatif lebih baik dan 3 relatif paling baik.
Syahrir AP kemudian menyarankan kepada Pemkab Kukar khususnya Dinas Kesehatan Kukar, agar memprioritaskan penataan aspek keorganisasian dan manajemen Puskesmas melalui pelatihan.
Termasuk melakukan fit and proper test bagi Kepala Puskesmas. Kemudian memperjelas status Kepala Puskesmas, apakah jabatan fungsional atau struktural. "Serta menetapkan masa jabatan tertentu bagi kepala puskesmas," katanya.
Sebab, lanjutnya, sebagian besar Puskesmas di Kukar berada pada kategori tertinggal (55%), kategori penerobosan dan rabun jauh 7,5% dan 30% kategori jago kandang.
Sementara Wabup Samsuri Aspar berharap agar masukan penting ini dapat disikapi dengan baik oleh dinas terkait. Karena pembangunan kesehatan adalah bagian tak terpisahkan dari upaya menciptakan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang handal bagi pembangunan daerah.
"Lebih penting lagi peningkatan mutu SDM menjadi salah satu target yang harus dicapai sesuai dengan program Gerbang Dayaku Tahap II," ujarnya. (joe)
|