Wakil Rakyat asal PAN Jaring Asmara di Muara Badak

Anggota DRD Kukar Marwan SP saat menanggapi aspirasi warga Muara Badak Photo: Istimewa

KutaiKartanegara.com - 26/04/2007 19:41 WITA
Masa Reses I Tahun 2007 dimanfaatkan para wakil rakyat untuk turun ke lapangan. Seperti biasa, kegiatan Jaring Asmara alias menjaring aspirasi masyarakat itu digelar di berbagai tempat, termasuk di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Tidak tanggung-tanggung, 3 politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) mulai dari Anggota DPRD Kukar, DPRD Provinsi Kaltim sampai DPR RI hadir ke Muara Badak, Selasa (24/04) malam lalu. Mereka adalah Anggota DPRD Kukar Marwan SP, Anggota DPRD Kaltim Darlis Patalongi SHut, dan Anggota DPR RI M Yasin Kara SE.

Berbagai masalah mengemuka saat 3 anggota DPRD dari PAN tersebut berada di Lapangan Bulu Tangkis RT 19 Desa Badak Baru, Kecamatan Muara Badak. Mulai soal air bersih PDAM yang sudah 2 tahun belum berfungsi di Badak Baru, gaji bulanan untuk guru TK/TPA, hingga masalah Asrama Pelajar Muara Badak di Samarinda yang dijanjikan Bupati Kukar namun belum ada realisasinya hingga kini.

"Tingginya biaya pendidikan dan mahalnya ongkos sewa kontrakan atau kost membuat para orangtua di Muara Badak menjerit," keluh HM Arsyad, Ketua Forum RT se-Muara Badak.

Lain halnya dengan Sujai yang berprofesi sebagai guru. Dia mengeluhkan kondisi jalanan di wilayah penghasil migas ini. "Tolong bapak-bapak anggota dewan memperjuangkan agar jalanan di Muara Badak segera diperbaiki, karena jalan disini kami sebut 'Gergaji' terpanjang dan terbesar di dunia," katanya.

Pada kesempatan lain, warga juga meminta supaya ada perpustakaan di Muara Badak, pengembangan pertanian atau perkebunan. Pengembangan pariwisata pantai Pangempang juga tak luput dari aspirasi warga. Mereka meminta agar sarana dan parasana menuju ke Pangembang segera dibenahi.

Di lain pihak, warga juga meminta agar daerah penghasil seperti Muara Badak bisa mendapatkan porsi jatah pembangunan yang lebih banyak dari pada daerah lain.

Ada dua jalan yang disoroti warga, yakni jalan menuju perkebunan Wono Mulyo di Badak Makmur serta jalan tembus dari depan kantor PLN ke dekat Kantor Camat Muara Badak.

Menurut Ilyas Sumantri, jalan menuju perkebunan Wono Mulyo kondisinya sangat memprihatinkan. Proyek jalan sepanjang sekitar 6 km itu didanai APBD 2004 sebesar Rp 3,9 milyar dan dikerjakan PT Berkah Kaltim.

"Namun pada saat dikerjakan pengerasan, hanya sekedar menyusun dan menghamparkan batu-batu alias tidak menggunakan alat berat. Untuk itu kami mohon bapak bisa meninjau ke lapangan," ujarnya.

Ilyas juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Darlis atas terealisasinya bantuan bibit tanaman untuk 4 kelompok tani di Wonomulyo Badak Makmur senilai Rp 500 juta dari anggaran provinsi.

Sementara seorang warga dari Muara Badak Ulu, Bakri, menyoal proyek jalan tembus dari depan kantor PLN ke Kantor Camat Muara Badak dengan nilai sekitar Rp 7 milyar. "Namun sampai sekarang jalan tersebut belum selesai padahal itu merupakan proyek tahun 2002," kata Bakri.

Menanggapi aspirasi warga, Anggota DPRD Kukar Marwan SP mengatakan bahwa keluhan mengenai air bersih PDAM yang selalu diterimanya dimana-mana selalu soal tidak pernah mengalirnya pasokan air bersih.

"Padahal anggaran yang dikeluarkan khusus untuk PDAM Kukar hampir Rp 300 milyar untuk beberapa kecamatan termasuk di Muara Badak ini. Saya akan minta pihak PDAM agar segera memperhatikan masyarakat Muara Badak," ujarnya disambut tepuk tangan ratusan warga yang hadir pada malam itu.

Sementara untuk Asrama Pelajar bagi pelajar Muara Badak yang ada di Samarinda, Marwan menyampaikan bahwa untuk anggaran asrama pelajar sejak tahun 2002 anggarannya sudah ada. "Kalau saya tidak salah, anggarannya berkisar Rp 200-300 juta, saya akan menanyakan kembali masalah ini," kata Marwan.

Marwan mengucapkan terima kasih atas berbagai masukan yang sangat berharga dari warga dan berjanji akan memperjuangkan aspirasi tersebut. Menyangkut adanya laporan yang disampaikan warga mengenai proyek jalan yang memprihatinkan, dia juga menyatakan akan segera turun meninjau langsung ke lapangan.

Meskipun sudah larut malam, namun acara silaturahmi anggota DPRD yang dipandu oleh Bastian Rauf tersebut tetap diminati warga. Secara bergantian, ke tiga anggota dewan tersebut menjawab aspirasi dari warga.

Darlis menyampaikan agar warga jangan hanya menyampaikan aspirasi kepada anggota dewan, tapi juga mengkritisi mereka. Darlis juga mengingatkan bahwa warga Muara Badak jarang sekali mengajukan aspirasi ke provinsi.

"Saya minta agar warga Muara Badak tidak hanya mengajukan aspirasinya ke Kukar saja. Mana yang bisa diajukan ke Provinsi, silakan temui saya. Insya Allah akan kami perjuangkan. Kita juga bisa perjuangkan ke pusat, kan kita ada pak Yasin yang siap memperjuangkan aspirasi kita di Jakarta," ujarnya. (bas)