Kabupaten Kesultanan Wisata Seni Budaya Festival Erau Agenda Dokumen
       
Arsip Berita Gallery Download Direktori Data Forum Buku Tamu
RSUD A.M. Parikesit
Agenda/Events
Cerita Pendek

Akan Ku Tunggu
Oleh: Rhony Samlan

Beberapa menit lagi kapal fery akan segera berangkat. Akan tetapi mataku masih saja kesana kemari untuk mencari sesuatu. Atau lebih tepatnya seseorang. Biasanya setiap saat aku selalu berjumpa dengannya di kapal ini atau kapal satunya. Mengantri atau sudah berada di ...

Jumlah Kasus HIV/AIDS, Kukar Peringkat 4 se-Kaltim

Sumadi Atmodiharjo ketika memaparkan perkembangan kasus HIV/AIDS di Kaltim
Sumadi Atmodiharjo ketika memaparkan perkembangan kasus HIV/AIDS di Kaltim
Photo: Agri

KutaiKartanegara.com - 15/04/2007 23:39 WITA
Hingga Januari 2007, tercatat ada 39 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Dengan jumlah tersebut, Kukar menempati peringkat ke-4 dengan kasus HIV/AIDS terbanyak se-Kalimantan Timur (Kaltim) setelah Balikpapan (95), Tarakan (87) dan Samarinda (69).


Hal tersebut diungkap Sumadi Atmodiharjo dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kaltim pada acara Dialog HIV/AIDS garapan Korp PMII Putri (KOPRI) Kukar di Tenggarong, Sabtu (14/04) kemarin.


Menurut Sumadi, secara keseluruhan kasus HIV/AIDS di Kaltim mencapai 408 kasus yang mana telah merenggut sedikitnya 28 nyawa penderitanya. "Jumlah kasus tersebut masih dapat terus meningkat dikarenakan masih banyak penderita HIV/AIDS yang belum terdeteksi," katanya.


Apalagi penularan penyakit ini dapat dengan mudah terjadi melalui hubungan intim maupun penyalahgunaan narkoba yang diakibatkan penggunaan jarum suntik secara bersama-sama.


Oleh karena itu, Sumadi mengajak generasi muda kota Tenggarong untuk menghindari perilaku seks bebas dan penyalahgunaan narkoba, kendati disebut tidak gaul oleh rekan-rekan mereka. "Lebih baik disebut anak mami tapi berprestasi daripada disebut anak gaul tapi bungul," serunya.



Gaya Sugiarto dari LSM Fokker Balikpapan saat memaparkan perihal diskriminasi yang masih terjadi terhadap ODHA
Photo: Agri

Sementara dikatakan narasumber Dialog HIV/AIDS lainnya yakni Sugiarto dari LSM Fokker Balikpapan, hingga saat ini masih terjadi dan terus saja terjadi diskriminasi terhadap penderita AIDS atau yang biasa disebut dengan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).


Menurut Sugiarto, banyak ODHA yang dikucilkan dari lingkungannya, diberhentikan dari pekerjaannya, ditolak mendapat pemeriksaan, bahkan yang tragis adalah tidak diterima lingkungan keluarganya sendiri. "Padahal para ODHA juga sangat membutuhkan dukungan dan perhatian, bukannya dikucilkan," ujar aktivis Kelompok Peduli AIDS (KPA) Balikpapan ini.


Mengapa ODHA sering dilanggar haknya? Menurut Sugiarto, hal ini dikarenakan ketidak tahuan atau ketidakpahaman orang terhadap penyakit AIDS. "Karena mereka tidak paham informasi yang sebenarnya, mereka menjadi takut dan berprasangka buruk hingga akhirnya bertindak diskriminatif. Sementara kalangan ODHA sendiri tidak tidak tahu haknya dan juga tidak menuntut haknya," tandasnya.


Sugiarto berpesan kepada para pelajar dan mahasiswa kota Tenggarong untuk tidak menjauhi atau tidak mengucilkan siapa saja yang terjangkit penyakit AIDS. "Berikanlah dukungan terhadap mereka," harapnya.


Ditambahkannya, mereka tidak perlu kuatir jika bergaul dengan penderita AIDS. Karena penularan virus HIV tidak dapat terjadi pada semua hubungan sosial, seperti berjabatan tangan, makan/minum bersama dan sebagainya, kecuali hubungan seks atau adanya transfusi darah.


Senada dengan Sugiarto, narasumber lainnya yang merupakan penderita AIDS bernama Ll mengakui pahitnya pengalaman hidupnya setelah dinyatakan positif mengidap HIV/AIDS.


Padahal diakui Ll bahwa dirinya berasal dari keluarga baik-baik dan hanya sebagai ibu rumah tangga, namun karena nasib akhirnya dia tertular HIV dari sang suami.


"Saya sempat shock begitu dinyatakan positif mengidap HIV. Saya semakin shock lagi ketika ingin kembali ke rumah orangtua, mereka malah menolak saya. Saya sudah dua kali mencoba bunuh diri, namun Tuhan berkehendak lain dan ingin saya tetap hidup," kisahnya. (win)



Berita Terkait:
Ratusan Pelajar dan Mahasiswa Tenggarong Ikuti Dialog HIV/AIDS (15/04/2007)

 
Pasang Iklan
Pasang Iklan
Username
Password  
Info Odah Etam
Politik & Peristiwa   Pemerintahan   Ekonomi & Bisnis   Hukum & Kriminal
Peringatan HUT Kota Tenggarong ke-240, Bupati Edi Damansyah dan Kerabat Kesultanan Kutai Ziarah ke Makam Aji Imbut
Bertabur Aneka Doorprize, Serunya Media Gathering PWI Kukar
 
Bupati Edi Damansyah Paparkan Prestasi dan Capaian Pembangunan Kukar Tahun 2022
32 Pejabat Struktural dan Fungsional Pemkab Kukar Dimutasi
 
PT Tunggang Parangan Perbaharui MOU Dengan Kejari Kukar
Semangat Baru PT Tunggang Parangan Untuk Berikan PAD Bagi Kukar
 
Pelaku Teror Masjid Diringkus Polisi, Mengaku Sering Keluar Masuk Rumah Sakit Jiwa
IRT Pelaku Pembakaran Rumah Ditangkap Dalam Perjalanan ke Banjarmasin
             
Hiburan   Olahraga   Seni Budaya   Pendidikan
Kukarland Festival Jadi Agenda Tahunan di Kukar
Ada Pemecahan Rekor MURI di Kukarland Festival 2023
 
Susun Program Kerja 2023, Askab PSSI Kukar Laksanakan Kongres Biasa
Kalahkan LIP FC di Partai Final, TM FC Juara Liga 1 Askab PSSI Kukar 2022
 
Erau Adat Kutai Kembali Dilaksanakan, Sultan Kutai Jalani Ritual Beluluh
Puncak Pelaksanaan Erau 2022 Ditandai Dengan Mengulur Naga dan Belimbur
 
SMAN 3 Samarinda dan SMPN 1 Tenggarong Juara Umum LKBB The Velocity of Nusantara se-Kaltim 2022
Penantian Panjang Hingga 8 Tahun, Gedung Baru SMAN 1 Tenggarong Akhirnya Siap Digunakan
Arsip Berita Berdasarkan Tahun :  
Arsip Berita Berdasarkan Kategori :  
             
Kabupaten
Kecamatan
Kesultanan
Festival Erau
Seni Budaya
Kesah Loco
Cerita Pendek
Wisata
Direktori
KutaiKartanegara.com