Dikucuri Dana USD 3,6 Juta Program Pemberdayaan Masyarakat Delta Mahakam Diluncurkan
Wabup Samsuri Aspar menyerahkan cendramata khas Kukar kepada Dirjen PMD Depdagri Ayib Muflich disaksikan Asisten I Pemprov Kaltim Syahruddin usai peluncuran program PMD Mahakam Photo: Ale
|
KutaiKartanegara.com - 11/04/2007 21:48 WITA
Upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di kawasan Delta Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Delta Mahakam tadi siang secara resmi diluncurkan di ibu kota Kecamatan Anggana, Desa Sungai Meriam.
Peluncuran program ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dirjen PMD) Departemen Dalam Negeri (Depdagri) Ayib Muflich.
Turut menyaksikan peluncuran program ini di antaranya adalah Asisten I Pemprov Kaltim Drs Syahruddin, Wakil Bupati Kukar Drs H Samsuri Aspar MM, Sekretaris BPN Pusat Ir Rizal Anshari, Asisten Residen Refresentatif UNDP Indonesia Budi Sayuko, Camat dan Muspika Anggana, tokoh masyarakat setempat dan undangan lainnya.
Program Pemberdayaan Masyarakat Delta Mahakam yang bernilai USD 3,6 juta atau setara dengan Rp 33 milyar ini merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Pusat, Pemkab Kukar, Program Pembangunan PBB (UNDP) serta perusahaan migas Total E&P Indonesie dan Inpex Corp dari Jepang.
Ada dua sasaran utama dari program Pemberdayaan Masyarakat Delta Mahakam, yakni melalui pemberdayaan masyarakat yang ada di Delta Mahakam dan upaya pelestarian lingkungan melalui metode Silvo Fisheries atau usaha perikanan dan tambak yang ramah lingkungan.
Suasana peluncuran program Pemberdayaan Masyarakat Delta Mahakam di Kecamatan Anggana tadi siang Photo: Ale | | |
Dirjen PMD Depdagri Ayib Muflich menegaskan, pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kegiatan ekonomi kerakyatan hendaknya menjadi agenda penting dalam kesejahteraan masyarakat.
Hal lain yang perlu diprioritaskan adalah menjamin partisipasi masyarakat terutama dalam pengambilan keputusan untuk mengelola sumber daya alam (SDA) dan pelestarian ekosistemnya.
"Oleh sebab itu pemerintah pusat mendukung sepenuhnya program Pemberdayaan Masyarakat Delta Mahakam sebagai wujud percepatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Sementara Wabup Samsuri Aspar berharap agar program ini di satu sisi mampu memacu pendapatan masyarakat. Di sisi lain, harapnya, kelestarian lingkungan kawasan ini tetap terjaga. "Sehingga program ini dapat dijadikan contoh model bagi kawasan lain di Indonesia bahkan di dunia," demikian kata Wabup Kukar.
Kawasan Delta Mahakam yang luasnya mencapai 110.000 hektar ini berada dalam tiga wilayah kecamatan di Kukar yaitu Anggana, Muara Badak dan Muara Jawa.
Awalnya, kawasan ini memiliki formasi hutan bakau atau mangrove dan nipah. Namun sekarang kondisinya sudah berubah akibat penggunaan lahan untuk usaha tambak dengan cara membabat hutan mangrove secara besar-besaran. Akibatnya, kualitas air bersih di kawasan itu pun menurun.
Selain itu, tercatat 697 hektare areal hilang akibat erosi dan 88.704 hektare hutan bakau rusak berat. Diharapkan melalui program yang diluncurkan hari ini dapat mengatasi kerusakan lingkungan di Delta Mahakam melalui usaha tambak bermetode Silvo Fisheries dan penanaman kembali hutan mangrove. (ale)
|