Penyuluhan Oleh Fire & Rescue VICO Indonesia Ibu-Ibu Antusias Praktek Padamkan Api
Seorang ibu rumah tangga tengah mencoba mengatasi kompor yang terbakar Photo: VICO Indonesia/Bastian
|
KutaiKartanegara.com - 31/01/2007 18:04 WITA
Ibu-ibu dan gadis remaja di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mendapatkan pelajaran berharga dari Fire & Rescue (FR) VICO Indonesia. Pasalnya, mereka kini memperoleh tambahan pengetahuan mengenai tata cara memadamkan api dari kompor yang meledak.
Menurut Kepala FR VICO Indonesia, H Thambriansyah, para ibu-ibu maupun remaja putri tersebut memang menjadi sasaran utama dalam kegiatan penyuluhan tata cara memadamkan api yang digelar VICO Indonesia dalam rangka memeriahkan Bulan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
"Karena ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri paling sering berkutat di dapur. Dikuatirkan jika saat kejadian masih bisa ditangani namun karena kurangnya pengetahuan mengenai tehnik memadamkan api sehingga malah jadi bumerang," ujarnya.
Thambriansyah berpesan kepada para ibu-ibu rumah tangga atau gadis remaja untuk tidak panik jika tiba-tiba kompor meledak.
Suasana penyuluhan tata cara pemadaman api oleh pihak FR VICO Indonesia di Desa Gas Alam kemarin siang Photo: VICO Indonesia/Bastian | | |
"Jangan disiram dan jangan juga berusaha mengangkat kompor. Tapi sebaiknya segera ambil selimut, handuk atau karung goni, lalu celupkan ke air kemudian tutupkan di atas kompor tersebut," kata Thambriansyah di hadapan warga Desa Gas Alam, Selasa (30/01) kemarin.
Dalam penyuluhan tersebut juga dipraktekkan cara memadamkan api dari kompor yang terbakar. Para ibu-ibu begitu antusias untuk melakukan uji coba pemadaman api secara bergantian.
Karena lokasi kegiatan penyuluhan berdekatan dengan SDN 009 dan pelaksanaan praktek dilakukan pada jam istirahat sekolah, tak ayal kegiatan tersebut menjadi tontonan menarik bagi para siswa sekolah tersebut.
Bahkan dua orang guru dari sekolah tersebut turut mencoba mengatasi kompor yang terbakar. Kedua guru tersebut yakni bu Tarima dan bu Akmal bahkan mengaku masih ingin mengikuti kegiatan ini. "Kalau di desa lain tidak ada yang berani, panggil aja kami pak," ujar bu Tarima sambil tertawa.
Sementara bu Akmal menyatakan, kegiatan ini sangat positif tidak hanya bagi ibu rumah tangga tapi juga bagi anak-anak yang sudah beranjak dewasa. "Sehingga jika kebetulan orangtua tidak di rumah dan mengalami hal demikian, anak-anak sudah bisa mengambil tindakan," imbuhnya.
Oleh karena itu, bu Akmal menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada VICO Indonesia yang bersedia membagi-bagikan ilmu yang sangat berharga ini. "Namun kami berharap, jangan sampai ilmu ini benar-benar dipergunakan, cukup diketahui saja," katanya. (bas)
|