Perayaan Idul Adha Berlangsung Tertib dan Khidmat Suasana Sholat Ied di Masjid Agung Sultan Sulaiman, Tenggarong, tadi pagi Photo: Agri
KutaiKartanegara.com - 31/12/2006 18:50 WITA
Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1427 H yang jatuh pada hari ini dirayakan ribuan umat Muslim Kutai Kartanegara (Kukar) dengan penuh suka cita. Gema takbir yang mengagungkan kebesaran Allah telah mengalun sejak kemarin petang hingga tengah malam, serta menjelang pelaksanaan Sholat Ied tadi pagi.
Di ibu kota Kabupaten Kukar, Tenggarong, ribuan umat Muslim tadi pagi berbondong-bondong mendatangi masjid-masjid maupun lapangan terdekat untuk melaksanakan Sholat Ied meski hawa dingin dan cuaca mendung masih menggelayut setelah hujan gerimis mengguyur Kota Raja Tenggarong.
Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong yang menjadi pusat pelaksanaan Sholat Ied di Kukar tampak dihadiri Wakil Bupati H Samsuri Aspar. Mendampingi Samsuri Aspar adalah para pejabat Muspikab, tokoh masyarakat dan jamaah Sholat Ied lainnya.
Bertindak selaku khatib dalam Sholat Ied di Masjid Agung ini adalah H Hormansyah dan Imam KH Abdullah Syukri dari Samarinda.
Sebelum Sholat Ied dimulai, Wabup Samsuri Aspar membacakan sambutan Bupati H Syaukani HR yang berhalangan hadir karena menderita sakit di Jakarta.
Usai melaksanakan Sholat Ied, Wabup Samsuri Aspar menyerahkan hewan kurbang kepada pengurus Masjid Agung, H Iskandar Usat Photo: Agri | | |
Dalam sambutannya, Bupati Kukar Syaukani mengatakan ada dua sisi arti dari ibadah kurban yaitu selain sebagai simbol pengorbanan demi mempertahankan eksistensi ketauhidan dan membela agama Allah juga di sisi yang lain adalah untuk meringankan beban kaum dhuafa.
Dikatakannya keberadaan agama-agama hingga saat ini adalah merupakan hasil pengorbanan para pendahulu seperti yang dilakukan oleh para rasul dan nabi-nabi. Dengan pengorbanan harta dan jiwa, mereka (para rasul dan nabi-red) mempertahankan agama sehingga kita dapat menikmatinya dengan tenang dan damai seperti saat ini.
"Sebagai generasi penerus kita juga dituntut harus rela berkorban, karena melalui berkorban maka keberadaan di sekitar kita akan selalu tetap harmonis," demikian katanya.
Sementara khatib H Hormansyah dalam khotbahnya mengatakan, hewan kurban secara simbolik memang kita persembahkan kepada Tuhan, namun sampai di hadapan Allah bukan dagingnya melainkan manifestasi derajat ketakwaan kita kepadaNya.
Menurutnya, ketakwaan kepada Allah menuntut juga untuk mencintai sesama manusia dengan segala perbuatan baik. Oleh sebab itu daging hewan yang kita kurbankan harus disebar seluas-luasnya sehingga kelezatan dan kenikmatannya dapat pula dirasakan semua orang khususnya mereka yang kurang mampu.
Karena secara lahiriah dengan daging hewan kurban kita menyantuni masyarakat yang tidak mampu, namun secara batiniah mengajak kita selalu bersikap sabar dan tabah.
Ditambahkannya, peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim merupakan isyarat bagi kita untuk merenungkan secara mendalam arti berkorban. Melalui ibadah kurban sejatinya kita juga berkurban secara ruhani, materi, dan fisik. "Tujuannya tiada lain agar kita terhindar dari sifat egois atau mementingkan diri sendiri," katanya.
Usai melaksanakan Sholat Ied, Wabup Samsuri Aspar menyerahkan hewan kurban berupa seekor sapi jantan kepada Ketua Pengurus Masjid Agung Tenggarong H Iskandar Usat. Penyerahan hewan kurban ini disaksikan pula oleh Ketua DPRD H Bachtiar dan unsur Muspida lainnya. (win/joe)
|