Kebakaran Juga Terjadi di Kota Bangun
Garis Polisi dipasang di lokasi kebakaran RT 24 Kelurahan Panji, Tenggarong, guna penyelidikan lebih lanjut Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 21/12/2006 06:23 WITA
Musibah kebakaran pada Selasa (19/12) malam lalu ternyata tidak hanya terjadi di ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Tenggarong. Beberapa jam sebelumnya, si jago merah telah mengamuk di Kecamatan Kota Bangun.
Menurut Camat Kota Bangun Syamsie Juhri, akibat peristiwa ini, sebanyak 11 rumah warga RT 16 Desa Liang Ilir hangus terbakar. Pemicu kebakaran itu diduga akibat arus pendek.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi kerugian materi yang diderita para korban diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Untuk meringankan beban korban, pemerintah kecamatan telah menyalurkan bantuan 1 dos mi instan dan 10 kg beras untuk setiap kepala keluarga (KK) yang kehilangan tempat tinggal. "Kami sudah mendirikan posko di sana, untuk membantu korban," kata Syamsie.
Sementara itu, peristiwa kebakaran yang menghanguskan sejumlah bangunan warga RT 24 Kelurahan Panji, Tenggarong, Selasa (19/12) malam lalu, hingga kini masih dalam penyelidikan pihak Polres Kukar.
Warga mulai membersihkan puing-puing bekas kebakaran Photo: Agri | | |
"Penyebab kebakaran itu masih dalam penyelidikan anggota kami. Jadi kami belum dapat menyimpulkan sebab musabab atau asal api yang mengamuk itu," kata Kapolres Kukar AKBP Drs Darmawan Sutawijaya SE MH didampingi Kasat Reskim AKP Nandang Mu'min Wijaya SIK, Rabu (20/12) kemarin.
Selain itu, lanjut Kapolres, saksi korban yang diduga rumahnya menjadi asal api juga masih belum dapat dimintai keterangan. "Pemilik rumah yang menjadi awal mula kebakaran masih belum bisa dimintai keterangan karena masih mengalami shock berat," kata Darmawan.
Akibat peristiwa ini, sejumlah warga yang menyewa kos-kosan atau sewaan harus ketinggalan tempat berteduh. Sebagian akhirnya mesti mengungsi di rumah sanak saudara, sementara beberapa warga pendatang yang berjumlah 10 orang ditampung di rumah Ketua RT 24.
Ketua RT 24 H Aji Husin B membenarkan rumahnya menjadi penampungan sementara 10 orang pendatang asal Banyuwangi, Jawa Timur, yang belum sepekan menyewa bangsal kontrakan yang kini tinggal puing-puing.
"Mereka terdiri dari 3 pasang suami istri, salah satu keluarga memiliki seorang anak, kemudian 3 orang lagi adalah laki-laki yang sudah menikah namun tidak membawa keluarganya ke Tenggarong," jelas Husin.
Sementara warga pendatang asal Banyuwangi yang ditampung di rumah Ketua RT 24, Haryanto, mengakui jika mereka baru 6 hari berada di Tenggarong dan menyewa salah satu rumah kontrakan yang kini hangus terbakar.
"Saat kejadian, kami semua sudah tidur. Begitu bangun, kami hanya bisa menyelamatkan barang apa adanya. Api begitu cepat merembet ke tempat tinggal kami," ujar Haryanto yang mengaku datang ke Tenggarong untuk bekerja di salah satu perusahaan HTI. (win)
|