Olahraga Tradisional Turut Digelar
Sekkab Kukar HM Husni Thamrin saat memecahkan gentong tanda dimulainya pelaksanaan Pekan Olahraga Tradisional di Tenggarong Photo: Rian
|
KutaiKartanegara.com - 28/11/2006 23:56 WITA
Untuk melestarikan adat budaya yang berkembang di dalam masyarakat sekaligus memberikan hiburan alternatif bagi pelaksanaan Pekan olahraga Provinsi (Porprov) III Kaltim 2006, Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Pekan Olahraga Tradisional.
Festival Olahraga Tradisonal ini pembukaannya dilakukan Sekkab Drs HM Husni Thamrin MM Senin (27/11) pagi di Tenggarong ditandai dengan pemecahan gentong dari gerabah.
Menurut ketua panitia pelaksana H Ifni Djuraidi SSos, kegiatan olahraga tradisional ini berlangsung selama tiga hari dan dilaksanakan atas kerjasama Dinas Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga (Dikluspora) Kukar dengan Sempekat Keroan Kutai (SK2).
"Dilaksanakannya kegiatan ini adalah dalam rangka untuk melestarikan potensi budaya daerah serta untuk meramaikan pelaksanaan Porprov III Kaltim di Tenggarong," kata Ifni Djuraidi yang juga Kepala Dikluspora Kukar.
Ditambahkannya, peserta pekan olahraga tradisional ini berjumlah 157 orang yang berasal dari Kukar, Bontang, Samarinda dan Kutai Timur. "Festival ini memperebutkan Piala Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD Kukar. Bagi juara umum berhak mendapatkan medali dan uang perhargaan sebesar Rp 20 juta,” ujarnya.
Dikatakan Ifni Djuraidi, ada tiga cabang olahraga yang dipertandingkan dalam kegiatan ini yakni Behempas, Menyumpit dan Begasing. Untuk olahraga tradisional Behempas dibagi dalam dua kelas yaitu Behempas Bantal dan Rotan.
Sementara Bupati Kukar dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Sekkab HM Husni Thamrin mengharapkan agar melalui Pekan Olahraga Tradisional ini dapat lebih mempererat hubungan silaturahmi dan mampu menimbulkan rasa persatuan dan kesatuan di antara peserta.
Pelaksanaan Pekan Olahraga Tradisional sangat penting dan bersifat strategis, ujar Bupati Kukar, karena dapat menimbulkan rasa kecintaan kepada tanah air dan sejarah leluhur, sehingga di era globalisasi dunia saat ini identitas sebagai anak bangsa semakin menampakkan jati dirinya.
"Dunia boleh semakin modern, tetapi nilai budaya dan tradisi tetap menjadi sumber semangat dalam membangun negeri dan daerah," demikian katanya.
Hadir dalam pembukaan ini di antaranya adalah para pejabat Muspikab Kukar, kepala dinas/instansi di lingkungan Pemkab Kukar, serta para pimpinan kontingen dari empat daerah peserta.
Pembukaan ini dimeriahkan pula dengan gelar seni tari kontemporer yang dibawakan oleh seniman-seniwati Sanggar Tari Gubang, Tenggarong, pimpinan Hariyansa SE. (ian)
|