APBD Kukar 2007 Diproyeksikan Rp 3,19 Triliun
Wabup Samsuri Aspar (kiri) menyerahkan dokumen AKU dan PPAS 2007 kepada Ketua DPRD H Bachtiar Effendi Photo: dprdkutaikartanegara.go.id/Koni
|
KutaiKartanegara.com - 23/11/2006 22:50 WITA
Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Wakil Bupati Drs H Samsuri Aspar MM di hadapan Rapat Paripurna VII DPRD Kukar Selasa (21/11) lalu menyampaikan rancangan Arah Kebijakan Umum (AKU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta PPAS atau Prioritas Plafon Anggaran Sementara Kukar untuk tahun anggaran 2007.
Rapat Paripurna VII DPRD Kukar yang mengagendakan acara penyampaian rancangan AKU APBD dan PPAS Kukar 2007 ini dihadiri sebagian besar anggota dewan, pejabat Muspida, pimpinan dinas/instansi serta sejumlah tokoh ormas lainnya.
Ketua DPRD Kukar H Bachtiar Effendi saat membuka Rapat Paripurna ini mengatakan, dewan selalu siap mendukung program yang dilaksanakan Pemkab sepanjang program tersebut sesuai dengan aspirasi yang berkembang di dalam masyarakat.
Diharapkan kemitraan Pemkab dengan dewan selama ini dapat dipertahankan dimasa mendatang. "Karena ke depan permasalahan bukan semakin berkurang namun sebaliknya, semakin kompleks dan intens," ujarnya.
Wabup Samsuri Aspar saat menyampaikan AKU dan PPAS 2007 dalam Rapat Paripurna VII DPRD Kukar Photo: Humas DPRD Kukar/Dian | | |
Sementara Wabup Samsuri Aspar dalam menyampaikan rancangan AKU maupun PPAS Kukar 2007 mengatakan, proyeksi pendapatan sangat diperlukan untuk menyusun APBD. Selain mengetahui kemampuan daerah dalam melaksanakan pembangunan dan berinvestasi, maka angka proyeksi pendapatan bermanfaat bagi antisipasi kekurangan atau surplus anggaran.
Dikatakan penerimaan daerah tahun 2007 nanti diproyeksikan sebesar Rp 3.197.814.000.000 atau Rp 3,19 trilyun. Jumlah itu terdiri dari PAD sebesar Rp 47.848.585.000 atau Rp 47,84 milyar kemudian bagian dana perimbangan Rp 3,12 trilyun dan penerimaan daerah lainnya yang sah sebesar Rp 26,6 milyar.
Ditambahkannya, berdasar prioritas pembangunan yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2010 dan Rencana Kerja Pemkab 2007, maka program kegiatan yang akan dilakukan difokuskan pada pencapaian tiga strategi.
Pertama meningkatkan kapasitas dan mutu pelayanan publik, kedua meningkatkan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi, serta ketiga adalah meningkatkan pembangunan wilayah. Untuk memenuhi target pencapaian strategis tersebut, diproyeksikan kebutuhan pembiayaan tidak langsung sebesar Rp 805 milyar.
Biaya tidak langsung ini, lanjut Wabup, terdiri dari bantuan sosial, belanja pegawai, bantuan bagi pemerintah desa termasuk belanja tidak terduga. Sementara belanja langsung sebesar Rp 2,39 trilyun. "Pos ini diperuntukan bagi program pembangunan perdesaan dan menutupi kewajiban Pemkab lainnya," ujarnya.
Menurutnya AKU APBD yang akan disepakati bersama nanti akan menjadi pedoman penyusunan PPAS 2007. "Sehingga prioritas pembangunan dengan alokasi sumberdaya yang terbatas ini menjadi efektif mencapai sasaran yang telah ditetapkan di dalam AKU 2007," katanya.
Kepada dewan, Samsuri Aspar meminta agar rancangan AKU APBD dan PPAS yang disampaikannya dapat disikapi secara obyektif, karena proyeksi ini didasarkan pada pengalaman sebelumnya. Usai memberikan sambutan, Samsuri Aspar menyerahkan dokumen rancangan AKU dan PPAS kepada Ketua DPRD H Bachtiar Effendi. (joe)
|