Lonny
Gerungan |
|
KutaiKartanegara.com 09/12/02
Program De Reistafel di Tros TV Belanda
yang menampilkan budaya masak-memasak Keraton Kutai
Kartanegara telah ditayangkan kemarin (08/12) pagi pukul 10.50
waktu Belanda. Kepala PUSAKA (Pusat Dokumentasi Kerajaan2
di Indonesia) Donald Tick dalam e-mailnya kepada KutaiKartanegara.com
menyampaikan deskripsi dan komentarnya atas tayangan mengenai Kutai Kartanegara
tersebut.
Episode masakan
dan budaya Keraton Kutai Kartanegara ini merupakan episode terakhir
dari 6 episode program De Reistafel yang mengangkat
tema "De Koninklijke Reistafel" atau "masakan khas
bangsawan". Program De Reistafel dibawakan oleh Marlon Gerungan
atau lebih akrab dengan sapaan Lonny Gerungan, juru masak makanan
Indonesia yang populer di negeri Belanda.
Donald
Tick mengatakan bahwa tidak seperti episode-episode sebelumnya
di Kerajaan Bali,
Kesultanan Yogyakarta, Kerajaan Gowa dan Kerajaan Kupang,
dimana Lonny selalu mempersembahkan hasil masakannya kepada
Raja atau Sultan untuk dicicipi, maka untuk episode khusus
Kutai Kartanegara ini tidak dijumpai adegan Sultan Kutai
Kartanegara menyantap masakan khas Kutai hasil racikan Lonny.
Hal ini dikarenakan padatnya kegiatan Sultan H.A.M. Salehoeddin II
dalam pesta adat Erau dan Festival Keraton Nusantara III,
sehingga syuting untuk adegan tersebut tidak dapat dilakukan.
Sebagai
gantinya, Lonny banyak menampilkan pesona keindahan budaya
Kutai Kartanegara pada tayangan tersebut. Tayangan
diawali dengan sedikit ulasan mengenai Kutai dan kota
Tenggarong. Kota Tenggarong digambarkan sebagai sebuah kota
yang begitu ramai karena pada saat itu bertepatan dengan
berlangsungnya Festival Erau dan Festival Keraton Nusantara
III.
Lonny
mengawali sesi memasaknya dengan membuat makanan khas yang
sangat terkenal di pulau Kalimantan yakni Soto Banjar. Dalam
mencoba resep tersebut, Lonny didampingi wanita dari suku
Dayak yang tampil lengkap dengan busana tradisionalnya.
Kemudian
pada suatu adegan, tampak Lonny dengan menggunakan sebuah
perahu menyusuri sungai Mahakam sambil menjelaskan begitu
pentingnya peranan sungai Mahakam semenjak dulu hingga masa
kini bagi perekonomian Kutai, ia juga menjelaskan asal mula
perpindahan ibukota Kerajaan Kutai ke kota Tenggarong.
Kemudian Lonny tiba di dermaga yang tak jauh dari
Keraton Sultan Kutai (Museum Mulawarman) dimana ia akan
memasak makanan favorit Sultan Kutai Kartanegara. Lonny
memulai sajian pertama dengan memperagakan cara membuat
masakan Sayur Terong Asam Kutai.
Adegan
memasak tersebut kemudian dikombinasikan dengan
tayangan-tayangan yang bersifat informatif, yakni mengenai
istana Sultan Kutai. Gambar dialihkan
pada istana Sultan Kutai yang baru atau Kedaton Kutai
Kartanegara dari arah depan dengan beberapa orang prajurit
istana yang sedang berjaga. Juga ditunjukkan isi Kedaton yang begitu
mewah dan indah, berikut dua buah kursi untuk Sultan dan
permaisuri. Lonny menjelaskan secara singkat mengenai sejarah keraton Kutai
Kartanegara.
Kemudian
Lonny juga menjelaskan mengenai pesta adat Erau yang sedang
berlangsung pada saat itu di Tenggarong, lengkap dengan
latar belakang sejarahnya. Dalam tayangan tersebut nampak
suasana pembukaan Erau dan Festival Keraton Nusantara (FKN)
III pada bulan September lalu. Selain itu, kegiatan kirab
agung prajurit keraton pun turut mengisi tayangan ini.
Setelah
menayangkan adegan-adegan dari festival budaya tersebut, Lonny
kemudian melanjutkan acara memasaknya dengan mencoba resep
kedua yakni Sayur Asam Belimbing Tunjuk. Setelah selesai, Lonny
kembali mengajak pemirsa untuk menyaksikan upacara pembukaan
Erau 2002 dan FKN III di Stadion Rondong Demang, Tenggarong.
Tampak dalam gambar adalah kedatangan Bupati Kukar Drs H
Syaukani HR MM beserta pejabat-pejabat dari pusat maupun
provinsi. Juga tampak putera mahkota Kesultanan Kutai
Kartanegara yang baru dinobatkan, Aji Pangeran Adipati Surya
Adiningrat beserta para bangsawan nusantara lainnya. Sajian
tari massal "Mustika Kumala" dalam upacara pembukaan
tersebut juga tak luput dari episode Kutai Kartanegara kali
ini. Disini Lonny menjelaskan sejarah kerajaan Kutai beserta
keindahan seni budayanya.
Kemudian
Lonny mengakhiri sesi masak-memasaknya dengan mencoba resep
favorit Sultan H.A.M. Salehoeddin II yakni Ikan Nila Bakar dan
Udang Gamba Bakar. Selanjutnya, pemirsa diajak menyaksikan
suasana upacara penobatan Putera Mahkota Kesultanan Kutai
Kartanegara pada tanggal 21 September yang lalu. Disini dapat
disaksikan para pejabat penting dan para bangsawan nusantara
yang menghadiri upacara tersebut, penandatanganan kesaksian
para Raja dan Sultan nusantara atas penobatan putera mahkota, serta pemberian selamat dari para Sultan dan
Raja kepada putera mahkota dan Sultan Kutai.
Episode
terakhir seri De Koninklijke Reistafel ini diakhiri
dengan ditampilkannya jamuan Sultan Kutai H.A.M. Salehoeddin
II kepada para Raja, Sultan maupun pemangku adat di Kedaton Kutai Kartanegara.
Donald Tick mengatakan bahwa secara keseluruhan kualitas gambar yang direkam
di Tenggarong sangat bermutu tinggi. Donald menyatakan
kekagumannya atas tayangan tersebut karena Tenggarong begitu
indah ketika muncul di layar kaca. "Mungkin
ini karena sinar matahari diatas kota Tenggarong yang sangat
mendukung karena kota ini terletak dekat dengan khatulistiwa,
sehingga gambar yang dihasilkan begitu apik." kata Donald
dalam e-mailnya.
"Meskipun
ada sedikit kesalahan interpretasi, film dengan episode Kutai
Kartanegara ini sungguh indah dan luar biasa, kaya dengan
nilai-nilai budaya karena dikombinasikan dengan Erau dan FKN
III." kata Donald Tick menyatakan kesan-kesannya setelah
menyaksikan program tersebut.
"Saya pikir Lonny dan timnya sangat bangga dengan hasil
syuting di Tenggarong ini. Budaya Kutai Kartanegara dan keraton nusantara tersaji
begitu apik dalam tayangan ini. Sehingga wajar jika episode
Kutai Kartanegara ditempatkan sebagai episode pamungkas." lanjutnya.
"Kini
masyarakat Eropa khususnya Belanda, Belgia dan Jerman telah
mengetahui keberadaan Kesultanan Kutai Kartanegara dan Sultan
H.A.M. Salehoeddin II, sosok raja yang sangat ramah dan
bersahabat. Beliau benar-benar telah menunjukkan sosoknya
sebagai ayah dari rakyatnya." kata Donald Tick yang
telah dua kali berkunjung ke Tenggarong dan bertemu Sultan
H.A.M. Salehoeddin II. (win)
Berita
Terkait:
>> Masakan Kerajaan Kutai
Ditayangkan TV Belanda (08/12/02)
|