Tak Bisa Berenang, Bocah SD Tewas Tenggelam di Sungai Mahakam Pencarian bocah yang tenggelam di sungai Mahakam, desa Separi, dilakukan dari sore hingga tengah malam Photo: Istimewa
Warga sekitar saat melakukan pencarian korban pada Senin (08/02) sore Photo: Istimewa
|
KutaiKartanegara.com - 09/02/2016 23:50 WITA
Setelah sempat dikabarkan tenggelam saat bermain di perairan sungai Mahakam, desa Separi, Tenggarong Seberang, seorang bocah laki-laki bernama Egi (9) akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa Selasa (09/02) dini hari.
Jasad bocah kelas 3 SD ini ditemukan sekitar pukul 02.20 WITA oleh penyelam tradisional yang masih terus bekerja hingga dini hari untuk melakukan pencarian bocah malang tersebut.
Menurut Kapolsek Teluk Dalam AKP Andin Wisnu Sudibyo, kejadian ini bermula ketika Egi bersama tiga orang temannya asyik mandi di tepian sungai Mahakam yang cukup dangkal pada Senin (08/02) sore.
Ironisnya, ke empat bocah yang asyik mandi sambil bermain di tepi sungai Mahakam tersebut tak ada seorangpun yang bisa berenang. "Ketiga temannya sempat mendengar korban berteriak minta tolong. Mereka lalu berusaha mencari, namun tidak ketemu. Akhirnya mereka memberitahukan kejadian ini ke warga sekitar," terang Andin.
Mendapatkan kabar tersebut, warga pun langsung mendatangi lokasi untuk mencari Egi. Pihak kepolisian dari Polsek Teluk Dalam beserta tim SAR dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun penyelam tradisional ikut dikerahkan untuk mencari korban.
Sementara dikatakan Kepala BPBD Kukar H Darmansyah, pihaknya menurunkan 5 orang anggota ke Separi, yang mana 3 orang di antaranya adalah penyelam.
Diakui Darmansyah, upaya pencarian dengan melakukan penyelaman ternyata sulit dilakukan lantaran kondisi air yang cukup pekat dan arus yang cukup kuat. Apalagi pencarian dilakukan hingga malam hari yang berdasarkan SOP (Standar Operasional Prosedur) tidak memungkinkan dilakukan penyelaman.
"Penyelam kita susah untuk melakukan pencarian karena kondisi air yang zero visibility. Namun kami terbantu oleh adanya penyelam tradisional yang mampu menemukan korban dalam kondisi sudah meninggal pada pukul 02.20 dinihari," demikian katanya. (win)
|