Panitia Erau 2003 dan Festival Jepen
Internasional saat menggelar jumpa pers di Pendopo Odah Etam kemarin
Photo: Agri |
|
|
KutaiKartanegara.com 16/09/03 21:15 WITA
Setelah berhasil dilaksanakan tiga tahun berturut-turut,
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI siap memasukkan Erau dalam kalender nasional.
Artinya, pada pelaksanaan kegiatan serupa pada tahun-tahun yang akan datang, Pemerintah Pusat
akan turut mempromosikan pelaksanaan Erau sebagai salah satu event yang mempunyai daya tarik
penting dalam menggalang wisatawan manca negara ke Indonesia maupun wisatawan domestik.
Demikian dikatakan Pengarah Pelaksana Erau
dan Festival Jepen/Zapin Internasional Drs H Eddy Subandi MM pada saat konferensi pers di
Pendopo Odah Etam (OE) kemarin (15/09) yang diikuti sekitar 150 wartawan dari berbagai media
baik cetak maupun elektronik.
Hadir pada jumpa pers tersebut Ketua Umum
Panitia Drs HM Husni Thamrin MM, Ketua II Panitia Ir HE Koesmartono MBA, Kadis Pariwisata
Kukar Drs H Adji Soerya Dharma MM, Ketua IV Drs H Basran Yunus MM, Ketua Kadin H Setia Budi,
Kabag Humas dan Protokol Drs Abidinsyah Kadrie MM, Ketua LPKK Misra Budiarto Ax, Koordinator
Seksi Hubungan Luar Negeri dan Press Center Judith J Navarro Dipodiputro serta panitia
lainnya.
"Dukungan Pusat terhadap pelaksanaan
Erau sangat besar. Tak hanya Menbudpar I Gde Ardhika, tapi juga Menteri Luar Negeri Hasan
Wirayuda yang langsung turun tangan mempertemukan dengan para duta besar ketika kami di
Jakarta," ungkap Eddy Subandi.
Lebih lanjut soal pelaksanaan Erau dan
Festival Jepen Internasional, Eddy mengatakan persiapannya terus dimatangkan. Pada tanggal 17
September nanti diharapkan semua seksi sudah siap seperti pembangunan panggung-panggung, pasar
rakyat dan lain sebagainya.
Sementara itu, berkaitan dengan aspek
pendanaan, Eddy menyebutkan dalam APBD dianggarkan Rp 2,5 miliar. Sementara itu sumbangan para
pengusaha yang saat pertemuan dengan Bupati Drs H Syaukani HR MM beberapa waktu lalu,
nominalnya Rp 1,4 miliar belum semua masuk ke rekening panitia. Hingga kemarin baru Rp 756
juta yang masuk dari Rp 1,4 miliar itu.
"Kami berharap para pengusaha yang belum
menyumbang agar secepatnya merealisasikan janjinya itu. Ini demi suksesnya kegiatan kita
bersama," harap Husni Thamrin. Ia menyebutkan, Rp 756 juta itu berasal dari PT Karka Rp
75 juta, PT Kimko Rp 100 juta, H Damanhuri Rp 250 juta, Rea Kaltim Rp 25 juta, Jembayan Naga
Bara Rp 50 juta, ABK Rp 50 juta, salah seorang pengusaha Rp 50 juta, PT Kayan Utama Rp 50
juta, PT Jatitrin Rp 1 juta, PT Tanito Harum Rp 50 juta dan PT Belayan River Rp 5 juta. (oi/win) |