Drs H Syaukani HR MM
Photo: Dok. Humpro |
|
|
KutaiKartanegara.com 12/06/03
Bupati Kukar Drs H Syaukani HR MM mengaku tidak keberatan jika memang benar
bahwa Kejaksaan Negeri (Kejari) Tenggarong hendak memeriksa bawahannya.
Namun seperti yang dilansir Kaltim
Post, Syaukani mengatakan bahwa hendaknya pemeriksaan tersebut dilakukan kalau memang
ada indikasi penyimpangan dan didukung data yang valid serta sesuai prosedur pemeriksaan.
Menurut Syaukani, jika Kejari memang
hendak memeriksa bawahannya itu bagus, agar semuanya menjadi jelas. "Saya tidak mau
juga jika daerah saya dicurigai macam-macam," kata Syaukani Selasa (10/06) lalu saat
dihubungi harian dengan oplah terbesar di Kaltim tersebut via ponselnya di Kuala Lumpur,
Malaysia.
Seperti diberitakan sebelumnya,
gencarnya pemeriksaan oleh Kejaksaan Negeri Bontang terhadap anggota DPRD Kutai Timur
(Kutim) atas dugaan korupsi disebut-sebut akan juga merayap ke Kutai Kartanegara (Kukar).
Menurut sebuah sumber, Kejaksaan
Negeri Tenggarong kini sedang siap-siap melakukan pemeriksaan terhadap anggota DPRD Kukar
di Kota Raja atas dugaan penyimpangan keuangan. Bahkan, tidak hanya wakil rakyat,
pemeriksaan juga terhadap sejumlah pejabat Pemkab Kukar (bawahan Bupati) yang diduga
melakukan penyimpangan keuangan.
Mengenai kebenaran rencana itu,
Kepala Kejaksaan Negeri Tenggarong Palti Simanjuntak SH sendiri membantah. Palti malah
mengatakan, pihaknya tidak mau melakukan pemeriksaan, sementara indikasinya belum jelas.
"Saya tak mau mencari-cari yang
dasarnya asumsi. Kecuali ada bukti yang kuat, kami akan langsung melakukan pemeriksaan.
Kalau hanya omongan orang tak bisa dijadikan dasar itu," tandasnya.
Syaukani mengatakan, sejauh ini
belum pernah ada pemberitahuan dari Kejari Tenggarong untuk pemeriksaan itu. Informasi
mengenai rencana pemeriksaan tersebut sampai saat ini belum jelas, dan baru sebatas isu.
"Perlu dicroscek lagi apakah benar Kejari Tenggarong akan memeriksa bawahan
saya," katanya.
Benarkah Palti pernah minta izin
Syaukani untuk melakukan pemeriksaan? "Wah saya tak tahu itu. Tolong tanya ke Pak
Kajari saja," kata Syaukani sambil tertawa lebar. (oi) |