KutaiKartanegara.com 27/05/03
Polemik soal Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Sebuntal Kecamatan Marangkayu akhirnya mendapatkan keputusan final dari Bupati Syaukani. Pemilihan untuk menentukan pemimpin desa yang berada di wilayah pantai tersebut harus diulang.

"Saya putuskan pemilihan kades Sebuntal itu harus diulang lagi," ujar Syaukani kepada Sapos beberapa waktu lalu usai acara peresmian pemakaian gedung sekretariat Erau.

Putusan tersebut diambil untuk menjernihkan masalah yang ada seputas pilkades tersebut. Karena pemilihan yang telah digelar, menyisakan permasalahan cukup rumit. Berkaitan adanya keikutsertaan warga dari Desa Tanjung Limau Kecamatan Muara Badak yang ikut memberikan suaranya.

"Kalau memang kades terpilih saat ini mendapat tempat di hati warga desa tersebut, tentunya dalam pemilihan ulang nanti akan dipilih kembali. Dengan begitu, suara-suara miring atas hasil pemilihan mendatang, tak ada lagi. Sebab dalam pemilihan tersebut, panitia tentu akan bertindak lebih baik," katanya.

Seperti diketahui, masalah pemilihan kades Sebuntal ini sudah berkembang cukup luas. Bahkan ratusan warga desa itu sempat ngeluruk ke gedung DPRD Kukar di Tenggarong, Senin (19/05) lalu. Mereka yang datang, termasuk beberapa anggota BPD yang juga terlibat sebagai panitia pemilihan, meminta agar Kades terpilih bisa segera dilantik.

Tentu saja dengan adanya keputusan Bupati Kukar agar Pilkades itu diulang, pelantikan Bahar -sapaan akrab Baharuddin- sebagai Kades urung dilaksanakan. Kendati tidak tertutup kemungkinan, Bahar akan terpilih kembali sebagai kades, dalam pemilihan ulang nanti.

Dianggap Tidak Netral,  Camat Diminta Lengser
Sementara itu Bahar selaku Kades terpilih yang urung dilantik menyampaikan rasa kecewanya atas sikap yang dilakukan oleh Camat Marang Kayu Drs Tajuddin Noor yang dinilai tidak netral dan memihak salah satu calon yang tidak terpilih.

"Terus terang kami merasa kecewa dengan sikap dan tingkah yang dilakukan oleh pak Camat. Seharusnya untuk Pemilihan Kepala Desa Sebuntal ini, beliau bisa bertindak bijak dan netral. Mengingat di sini fungsi Camat tak lain sebagai fasilitator dan pengawas jalannya pemilihan. Bukannya menjadi terlibat dan mendukung seorang calon," ujar Bahar.

Menurut Bahar, Camat Tajuddin bahkan telah mengerahkan ratusan massa untuk datang ke Desa Sebuntal. Massa yang jumlahnya cukup banyak tersebut berasal dari desa-desa di sekitar Sebuntal, seperti Desa Kersik, Desa Semangkok dan Santan Ulu. Sebab isunya warga memilih Bahar tak lain untuk menggulingkan Tajuddin dari kedudukannya sebagai Camat.

"Padahal hal itu tidak ada sama sekali. Seperti pula yang diketahui semua, kami murni menggelar pemilihan sesuai dengan suara warga. Sedangkan komitmen saya selaku kades terpilih, tak lain untuk bersungguh-sungguh memperjuangkan Gerbang Dayaku biar berhasil di Desa Sebuntal. Jika memang seperti ini mental Pak Camat, sebaiknya mengundurkan diri saja. Sebab nantinya akan terjadi situasi yang tidak kondusif. Karena sepak terjang dan ulah yang tidak netral tersebut," ungkap Bahar lagi. (idn)