Dengan peralatan sederhana, para peserta berkeliling Tenggarong membangunkan warga untuk
bersantap sahur
Photo: Agri |
|
|
KutaiKartanegara.com 08/11/03 14:02 WITA
Begeraan Saor atau membangunkan sahur merupakan salah
satu tradisi yang telah lama berkembang dalam masyarakat Kutai pada setiap bulan suci
Ramadhan. Kegiatan ini dilakukan oleh sekelompok pemuda kampung atau bahkan kanak-kanak
dengan berkeliling di lingkungan sekitarnya sambil memainkan bunyi-bunyian yang berasal
dari peralatan-peralatan perkusi sederhana maupun modern.
Sesekali salah seorang dari mereka akan
meneriakkan "Saor! Saor!" sambil terus memainkan komposisi
apik yang tercipta dari bunyi-bunyian ember, botol bekas, bambu, panci, kaleng bekas atau
benda-benda lainnya.
Tradisi yang selalu menyemarakkan suasana
bulan suci Ramadhan ini dilakukan secara sukarela oleh para pemuda kampung tersebut. Semua
dilakukan atas inisiatif mereka sendiri, tidak ada imbalan atas jerih payah mereka
tersebut. "Tidak ada bayaran, semua dikerjakan dengan sukarela dan kesenangan saja.
Hitung-hitung cari amal di bulan puasa dengan membangunkan sahur," ujar Baen, salah
seorang warga Kampung Melayu, Tenggarong, yang puluhan tahun lalu aktif bersama
rekan-rekannya melakukan kegiatan Begeraan Saor.
Menurut Baen, ada keasyikan dan kepuasan
tersendiri melakukan kegiatan ini, karena hanya dengan peralatan seadanya mereka dapat
menghasilkan irama musik yang enak didengar. "Kalau dulu seru, jika ada kelompok dari
kampung lain berpapasan dengan kami, mereka berusaha mengacaukan irama permainan kami
dengan menabuh peralatan yang mereka pakai secara sembarangan dan sekeras-kerasnya. Tapi
irama kami tetap tak terpengaruh dan tidak pernah ada konflik antar sesama pelaku Begeraan
Saor," kenang Baen sambil tertawa mengingat masa lalunya.
Kini tradisi Begeraan Saor di kota
Tenggarong memiliki nuansa berbeda dalam 5 tahun terakhir. Hal ini setelah Lembaga
Pembinaan Kebudayaan Kutai (LPKK) Tenggarong menggelar agenda tahunan bertajuk Festival
Bulan Penuh Hikmah yang salah satunya mempertandingkan Begeraan Saor.
Hadiah berupa piala dan uang pembinaan Rp
5 juta rupiah bagi terbaik I dan Rp 1 juta untuk terbaik V tentunya sangat
menggiurkan para remaja dan pemuda Tenggarong untuk berpartisipasi dalam lomba ini yang
telah terdaftar sebanyak 14 kelompok. Saor! Saor! (win)
Berita Terkait:
Festival
Bulan Penuh Hikmah Kembali Digelar (05/11/03) |