KutaiKartanegara.com

Find:  

Arsip berita

ARSIP BERITA KUTAIKARTANEGARA.com

Info "Odah Etam" Kutai Kartanegara

Hasil Penelitian KSM UI Dipublikasikan

Ibrahim Aji Adiwinata, Anita Carollin dan Dwi Saputro pada saat presentasi hasil penelitian Gerbang Dayaku

Photo: Joe

KutaiKartanegara.com 07/05/03 13:00 WITA
Kelompok Studi Mahasiswa Universitas Indonesia (KSM UI) Eka Prasetya beberapa saat yang lalu di Pendopo Odah Etam Tenggarong mempublikasikan hasil penelitian yang telah mereka lakukan pada tanggal 19-30 Januari 2003 silam.

Disaksikan langsung oleh Bupati Kutai Kartanegara Drs H Syaukani HR MM, kepala dinas/instansi di lingkungan pemkab Kukar, seluruh Camat beserta ratusan kepala desa/lurah se-Kukar, tim KSM UI yang diwakili oleh Anita Carollin (Koordinator Bidang Penelitian KSM UI) dan Ibrahim Aji Adiwinata (Staf Bidang Penelitian) didampingi Dwi Saputro Nugroho (Sekretaris Umum KSM UI) mempresentasikan hasil penelitian tersebut.

Penelitian bertema "Persepsi dan Harapan Masyarakat Kutai Kartanegara Terhadap Pelaksanaan Program Gerbang Dayaku" dilakukan dengan melakukan wawancara berstruktur melalui kuesioner yang terdiri dari 39 pertanyaan persepsi dan harapan.

Kuesioner tersebut kemudian disebar secara acak ke 300 responden yang ada di 6 desa/kelurahan di tiga kecamatan, yakni Desa Muara Wis dan Desa Sebemban (Kecamatan Muara Wis), Desa Bloro dan Desa Sebulu Ilir (Kecamatan Sebulu) serta Desa Maluhu dan Kelurahan Mangkurawang (Kecamatan Tenggarong).

Hasil penelitian tersebut kemudian disusun secara sistematis yang diawali dengan Pengetahuan Umum tentang Gerbang Dayaku, Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, Pengembangan SDM, Pembangunan Infrastruktur dan Kepariwisataan, Kinerja Pemerintah dan Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Gerbang Dayaku. Berikut adalah sebagian petikan dari hasil penelitian para mahasiswa yang tergabung dalam KSM UI tersebut.

Sosialisasi GD Secara Langsung Masih Kurang
Untuk Pengetahuan Umum tentang Gerbang Dayaku (GD), KSM UI menilai bahwa Pemkab Kukar masih belum optimal dalam mensosialisasikan program GD secara langsung kepada masyarakat karena dari hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa masyarakat mengetahui program GD kebanyakan dari mulut ke mulut yakni melalui teman atau tetangga sebesar 35,3%, dari pejabat daerah sebesar 27,8%, iklan Pemda berupa spanduk atau tulisan sebesar 14,2% dan iklan media massa sebesar 15%.

Beberapa temuan tim peneliti di lapangan menunjukkan bahwa masyarakat masih banyak yang belum mengetahui tentang Gerbang Dayaku, terutama masyarakat di daerah terpencil di Muara Wis. Masyarakat hanya tahu bahwa ada program bantuan dari Pemerintah Kabupaten untuk pembangunan desa sebesar Rp 2 milyar setiap tahun. Sementara hal lain terkait dengan program GD masih banyak yang belum tahu.

Demikian pula dari hasil pengolahan data harapan masyarakat, 44,3% atau 137 responden sangat mengharapkan agar pemerintah melakukan sosialisasi langsung tentang program-program GD.

Bantuan Non Pemerintah Juga Diharapkan
Untuk bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, 88,7% responden menyatakan adanya bantuan modal usaha dari Pemkab Kukar dan telah terealisasi, hanya 7,7% yang menyatakan tidak ada bantuan modal usaha tersebut, sementara 3,6% ragu-ragu atau tidak tahu.

Namun 40,3% responden juga mengharapkan agar bantuan modal dapat diberikan oleh pihak non pemerintah atau tidak hanya dari Pemkab Kukar, sementara itu 2,7% mengharapkan agar jumlah pinjaman diperbesar lagi, 0,7% meminta agar pinjaman dari Pemkab Kukar dilakukan secara berkelanjutan, sedangkan 22% responden tidak berharap apa-apa.

Pendidikan dan Kesehatan Telah Memadai
Untuk bidang Pengembangan SDM, mayoritas responden di tiga kecamatan yang menjadi obyek penelitian juga menilai bahwa sarana dan prasarana pendidikan yang ada di daerahnya sudah cukup memadai. 72,9% menilai gedung SD di daerahnya sudah memadai, yang menyatakan belum memadai sebanyak 24,1%. Sementara itu untuk gedung SLTP, 72,3% menilai sudah memadai dan yang menilai sebaliknya sebanyak 19%.

Sedangkan untuk gedung SLTA, responden memberikan jawaban dalam proporsi yang relatif berimbang yakni 39,7% menilai sudah memadai, 27,3% belum memadai dan yang tidak mengetahui kondisi gedung SLTA di daerahnya sebanyak 22,3%.

Sementara itu, mayoritas responden juga memberikan jawaban positif terhadap pelayanan kesehatan oleh Pemkab Kukar. Sebanyak 91% responden menyatakan bahwa di daerahnya telah ada puskesmas, hanya 7,7% yang menyatakan kebalikannya.

Telepon Sangat Diharapkan, Listrik Jangan Sering Mati
Dalam hal Pembangunan Infrastruktur, Pemkab Kukar telah banyak membangun terutama jalan antar desa dan kecamatan dan juga jalan dalam desa, hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menyebutkan bahwa sebanyak 69% responden mempersepsikan telah ada pembangunan jalan antar desa oleh Pemkab Kukar, 83% menyatakan terdapat pembangunan jalan dalam desa dan 64,3% menyatakan terdapat pembangunan jalan antar kecamatan.


Pembangunan jalan dalam desa yang masih dikerjakan di Muara Wis

Photo: Dok. KSM UI

Sementara itu, sebanyak 59,7% responden berharap agar pemerintah memasang jaringan telepon, 2,7% meminta diadakan wartel atau telepon umum dan 4% menginginkan agar mekanisme pemasangan telepon dipermudah.

Sedangkan terhadap jaringan listrik, 79,5% responden menyatakan telah adanya listrik di daerah mereka dan 17,8% menyatakan belum ada. Responden juga berharap agar Pemkab Kukar mengadakan jaringan listrik secara merata (31,3%), listrik tidak sering mati (36,7%), tarif listrik dipermurah (9%) dan meminta kemudahan pemasangan listrik (5%).

Penggunaan Dana GD Diharapkan Lebih Transparan
Untuk kategori Kinerja Pemerintah dalam pelaksanaan GD, khususnya yang menyangkut keterbukaan atau transparansi pemerintah dalam penggunaan dana pembangunan, 39% responden menyatakan tidak ada transparansi penggunaan dana dan 37,7% menyatakan adanya transparansi. KSM UI menilai bahwa keterbukaan pemerintah dalam penggunaan dana masih belum optimal oleh seluruh aparat pemerintah terutama pada level desa atau kelurahan.

Harapan dari para responden adalah agar pemerintah memberikan transparansi dalam penggunaan dana (52,1%), serta agar mekanisme pelaporan pembangunan dan pengawasannya lebih ditingkatkan (2,3%). Sebanyak 51% responden juga berharap agar pemerintah melakukan pelaporan hasil pembangunan yang terkait dengan GD, sementara itu 2,3% meminta agar pemerintah melakukan pengawasan. 

Evaluasi GD Melibatkan Masyarakat
Mengenai Partisipasi Masyarakat dalam pelaksanaan GD, sebanyak 62% responden menyatakan turut terlibat dalam pengusulan program pembangunan, 70,7% responden terlibat dalam pelaksanaan program pembangunan tersebut, sementara 45,8% responden menyatakan bahwa mereka terlibat dalam evaluasi program pembangunan.

Sedangkan harapan yang timbul adalah harapan agar masyarakat desa diikutsertakan dalam pengusulan program pembangunan dan langsung direalisasikan (39,4%), kemudian harapan agar masyarakat diikutsertakan secara langsung dalam pelaksanaan program-program GD (55,4%) serta keinginan responden untuk dilibatkan dalam evaluasi atau penilaian hasil pembangunan (50,2%).

KSM UI juga memberikan rekomendasi kepada Pemkab Kukar agar melakukan penetapan prioritas utama pada usaha sosialisasi GD dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang GD yang kemudian diharapkan bisa meningkatkan sinergisitas pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan. Sosialisasi mencakup diantaranya tentang penyebarluasan informasi buku putih, transparansi dana proyek pcmbangunan dan laporan atau evaluasi berbagai program pembangunan selain berbagai materi yang terkait dengan Gerbang Dayaku.

Yang kedua, perlu adanya upgrading terhadap mekanisme Musbangdes sebagai implementasi konkrit pembangunan yang bersifat bottom up dalam kerangka GD, yang diarahkan kepada Musbangdes yang lebih efektif mengakomodasi aspirasi seluruh anggota masyarakat.


Para mahasiswa UI berbaur dengan masyarakat setempat dalam sebuah acara di desa Sebulu Ilir

Photo: Dok. KSM UI

Ketiga, Perlu adanya kontinyuitas dan perhatian yang lebih terhadap pembangunan infrastruktur jalan pada daerah-daerah sentra produksi. Keempat, perlu adanya peningkatan usaha penurapan di desa-desa di wilayah aliran sungai Mahakam.

Kelima, pengembangan industri kecil di daerah-daerah yang tidak memiliki potensi sumber daya alam ekonomis. Keenam, penerapan pola pemberian bantuan (bantuan modal usaha atau bantuan di bidang pertanian, perkebunan dan lain-lain) yang lebih berarti dan disertai pengawasan serta pola asistensi yang jelas.

Dan ketujuh, perbaikan pelayanan pendidikan yang mencakup peningkatan kualitas dan kuantitas guru, perbaikan infrastruktur pendidikan, dan pembangunan sekolah baru. Prioritas diberikan kepada pemerataan fasilitas dan pelayanan pendidikan pada daerah-daerah terpencil.

Di bagian akhir, KSM UI memberikan kesempatan kepada para peserta seminaruntuk mengajukan pertanyaan dan tanggapan terhadap hasil penelitian KSM UI ini. Tercatat ada 7 peserta dari pejabat pemerintah hingga mahasiswa yang mengajukan pertanyaan, saran dan kritiknya.  

Setelah mempublikasikan hasil penelitian dan istirahat, acara dilanjutkan dengan Seminar Nasional Otonomi Daerah bertema "Program Gerbang Dayaku dan Prospek Otonomi Daerah Di Masa Mendatang" yang hingga berita ini diturunkan masih sedang berlangsung dengan menampilkan Awang Yacob Lukman (Direktur PDAM Kukar/Ketua Lembaga Penelitian Mahasiswa Unikarta), Dr E Koswara (Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia), Dr Bambang Sumantri Brodjonegoro (Pengamat Otonomi Daerah/Dosen FEUI).

Bupati Kukar Drs H Syaukani HR MM yang sedianya turut menjadi pembicara ternyata tidak dapat berhubung padatnya agenda kegiatan Bupati Kukar. Hingga berita ini diturunkan, kegiatan seminar yang dimoderatori oleh Rinda Desianti SSos MSi ini masih berlangsung. (win)

Free E-mail from KutaiKartanegara.com

Login Name:

Password:

Belum Terdaftar?
Daftar Sekarang Juga!

--- Depan | Tentang Kami | Pasang Iklan | Layanan | Statistik | Partner | Credit | Kontak ---

Best viewed with Microsoft Internet Explorer 5.0 or higher with 800x600 screen resolution.
Copyright © 2001, 2002 KutaiKartanegara.com - All Rights Reserved.