Sultan Kutai H Adji
Mohd Salehoeddin II (kiri) dan Bupati Kukar H Syaukani HR ketika menghadiri upacara ziarah ke makam pendiri kota Tenggarong
Photo: Agri |
|
|
KutaiKartanegara.com 06/10/04 14:35 WITA
Hari jadi kota ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Tenggarong ke-222
yang jatuh pada tanggal 28 September lalu diperingati hari ini dalam sebuah
upacara ziarah ke makam Aji Imbut gelar Sultan Aji Mohamad Muslihuddin.
Ziarah ke makam Aji Imbut ini
ditandai dengan tabur bunga dan peletakan Bunga Lompo diatas pusara pendiri kota
Tenggarong tersebut oleh Bupati Kukar Drs H Syaukani HR MM, Sultan Kutai
Kartanegara ing Martadipura H Adji Mohd Salehoeddin II, Ketua DPRD Kukar H
Bachtiar Effendi dan pejabat Muspikab lainnya.
Acara ziarah tadi pagi diawali
dengan pembacaan riwayat singkat berdirinya kota Tenggarong yang disampaikan
oleh Camat Tenggarong HM Gufron Yusuf SH.
Dalam riwayat singkat yang
ditulis oleh alm H Zailani Idris dan alm Fred Wetik tersebut disebutkan bahwa
Aji Imbut memindahkan ibukota
Kesultanan Kutai Kartanegara dari Pemarangan ke Tepian Pandan pada tanggal 28
September 1782. "Perpindahan ini dilakukan karena Pemarangan dianggap telah
kehilangan tuahnya," kata Camat Tenggarong.
Ketua DPRD Kukar H
Bachtiar Effendi menaburkan bunga ke makam Aji Imbut
Photo: Agri |
|
|
Nama Tepian Pandan sebagai
pusat pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara sejak masa pemerintahan Sultan
AM Muslihuddin yang baru ini kemudian diubah menjadi Tangga Arung yang berarti
Rumah Raja, hingga akhirnya nama Tangga Arung lebih populer dengan sebutan
Tenggarong hingga kini.
Sementara itu, Bupati Kukar H
Syaukani HR dalam sambutannya mengatakan dari sejarah tersebut dapat dimaknakan
pentingnya sebuah pemerintahan yang kuat dan perlunya kita melupakan kenangan
pahit masa lalu serta pentingnya bagi kita untuk berpikir untuk perkembangan ke
masa depan.
"Pemerintahan yang kuat
merupakan syarat yang mutlak ada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa
perlu menjadi pemerintahan yang otoriter dan militeristik yang pernah menjadi
sejarah kelam bangsa kita di masa lalu," ujar Syaukani.
Dalam konteks masa lalu, lanjut
Bupati, Tepian Pandan atau Tenggarong merupakan tanah harapan untuk
mengembangkan pemerintahan dan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. "Spirit
Aji Imbut inilah yang harus kita refresh dalam pikiran, sikap dan tindakan kita
dalam membangun Kutai Kartanegara tercinta saat ini," kata Bupati Kukar.
"Pengembangan dan pemberdayaan
infrastruktur, ekonomi kerakyatan dan sumber daya manusia adalah tugas kita
bersama untuk mewujudkan Kutai Kartanegara yang gemilang di masa depan,"
demikian kata Bupati H Syaukani HR.
Usai melakukan ziarah ke makam
Aji Imbut yang merupakan Raja Kutai Kartanegara ke-15, Bupati Kukar beserta
pejabat Muspikab lainnya mengikuti jalannya Sidang Istimewa DPRD Kukar dalam
rangka peringatan HUT kota Tenggarong ke-222. (win)
|