Kabupaten Kesultanan Wisata Seni Budaya Festival Erau Agenda Dokumen
       
Arsip Berita Gallery Download Direktori Data Forum Buku Tamu

Just The Two of Us
Fotografer: Jaya MN
 
 
 
   
 
 

Untung Ndik Tetijak
Suatu hari si Hongo dan Henge disuruh mbok Rodah ncari buluh. Maklum hak, mbok Rodah ni ndak molah suman untuk bejualan di pasar batu. Jadi pegi hak sida bedua ni bejalan betis ke Rondong Demang, soalnya disitu maha banyak tumbuh ...
Sekilas Tentang Pesut Mahakam

Sekilas Tentang Pesut Mahakam

Pesut Mahakam

Tidak seperti mamalia air lain yakni lumba-lumba dan ikan paus yang hidup di laut, pesut (Orcaella brevirostris) hidup di sungai-sungai daerah tropis. Populasi satwa langka yang dilindungi Undang-Undang ini hanya terdapat pada tiga lokasi di dunia yakni Sungai Mahakam, Sungai Mekong, dan Sungai Irawady.

Dahulu pesut pernah ditemukan di banyak muara-muara sungai di Kalimantan, tetapi sekarang pesut menjadi satwa langka. Kecuali di sungai Mahakam, di tempat ini habitat Pesut Mahakam dapat ditemukan ratusan kilometer dari lautan yakni di wilayah kecamatan Kota Bangun, kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Habitat hewan pemangsa ikan dan udang air tawar ini dapat dijumpai di perairan Sungai Mahakam, danau Jempang (15.000 Ha),  danau Semayang (13.000 Ha) dan danau Melintang (11.000Ha).

Pesut mempunyai kepala berbentuk bulat (seperti umbi) dengan kedua matanya yang kecil (mungkin merupakan adaptasi terhadap air yang berlumpur). Tubuh Pesut berwarna abu-abu sampai wulung tua, lebih pucat dibagian bawah - tidak ada pola khas. Sirip punggung kecil dan membundar di belakang pertengahan punggung. Dahi tinggi dan membundar; tidak ada paruh. Sirip dada lebar membundar.

Pesut bergerak dalam kawanan kecil. Walaupun pandangannya tidak begitu tajam dan kenyataan bahwa pesut hidup dalam air yang mengandung lumpur, namun pesut merupakan 'pakar' dalam mendeteksi dan menghindari rintangan-rintangan. Barangkali mereka menggunakan ultrasonik untuk melakukan lokasi gema seperti yang dilakukan oleh kerabatnya di laut.

Populasi hewan ini terus menyusut akibat habitatnya terganggu, terutama makin sibuknya lalu-lintas perairan sungai Mahakam, serta tingginya tingkat erosi dan pendangkalan sungai akibat pengelolaan hutan di sekitarnya. Kelestarian Pesut Mahakam juga diperkirakan terancam akibat terbatasnya bahan makanan berupa udang dan ikan, karena harus bersaing dengan para nelayan di sepanjang Sungai Mahakam. 

Previous Link:
>> Legenda Pesut Mahakam (Cerita Rakyat Kutai)

 
Username  
Password  
   

Belum Punya E-mail @kutaikartanegara.com?
Daftar Sekarang Juga!

Politik & Peristiwa

 

Pemerintahan

 

Ekonomi & Bisnis

 

Hukum & Kriminal

Belum Genap Sebulan, Desa Jembayan Kembali Diamuk si Jago Merah
Ini Dia, Juara Lomba Gerak Jalan se-Kukar Tahun 2014
 
78 Pejabat Eselon IV Pemkab Kukar Dimutasi
Sekretariat Daerah Kabupaten Kukar Raih ISO 9001:2008
 
Job Market Fair 2014 Diserbu Pencari Kerja
Laporan Keuangan Pemkab Kukar Kembali Dapat Opini WTP
 
Terima Remisi Kemerdekaan, 18 Napi Lapas Tenggarong Bebas
Satu Kurir Sabu Tertangkap: Satu Pengedar Lolos Meski Ada Tembakan Peringatan
             

Hiburan

 

Olahraga

 

Seni Budaya

 

Pendidikan

Galang Dana Dengan Maen Setrum
MetalSholeh: Charity For Palestine: Himpun Dana Rp 13,9 Juta untuk Palestina
 
Mitra Kukar Hajar Persikukar di Laga Uji Coba
Dikudeta Persipura, Mitra Kukar Fokus Hadapi Tur Papua
 
Punya Foto-Foto Erau 2014? Ikuti Lombanya dan Kirimkan Paling Lambat 8 Juli
Tim Kesenian PPU Juara Festival Tari Jepen Kreasi se-Kaltim 2014
 
Unikarta Laksanakan SPMB Gelombang Kedua
Unikarta Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Gelombang Kedua
Arsip Berita Berdasarkan Tahun :  
Arsip Berita Berdasarkan Kategori :  
             
Kabupaten
Kecamatan
Kesultanan
Festival Erau
Seni Budaya
Kesah Loco
Wisata
Direktori
KutaiKartanegara.com