KutaiKartanegara.com 30/12/02
Kondisi geografis Kutai Kartanegara yang dibelah oleh sungai Mahakam dan
puluhan anak sungainya menyebabkan kehidupan masyarakat di pedalaman cukup terisolir.
Distribusi barang yang terbatas berdampak pada tingginya harga barang di daerah pedalaman.
Pemkab Kutai Kartanegara terus
meingkatkan pembangunan infrastruktur di daerah ini baik berupa pembangunan jalan darat
maupun jembatan. Satu lagi jembatan besar yang akan membuka keterisolasian wilayah
pedalaman di Kutai Kartanegara diharapkan rampung pada tahun 2003 yang akan datang.
Jembatan baru yang diberi nama
Martadipura ini terletak di kecamatan Kota Bangun. Pembangunannya sendiri sudah mulai
dilaksanakan sejak tahun 2001 dengan menelan biaya tak kurang dari Rp 100 miliar. Jembatan
berkonstruksi baja yang mirip dengan jembatan di Sydney (Australia) ini dibangun diatas
Sungai Mahakam dengan bentang sekitar 700 meter.
Menurut Bupati Kukar Drs H Syaukani
HR MM, Kota Bangun dipilih untuk pembangunan jembatan ini karena memiliki akses terdekat
dengan kecamatan-kecamatan yang ada di pedalaman Mahakam. Selain itu karena daerah ini
sudah lama memiliki lintasan darat yang terhubung dengan ibukota Kutai Kartanegara,
Tenggarong.
Dengan beroperasinya jembatan
Martadipura otomatis akan membuka perhubungan darat antara Tenggarong dengan wilayah
pedalaman, terutama dengan kecamatan Muara Kaman, Kenohan, Kembang Janggut dan Tabang.
Pemkab Kutai Kartanegara rencananya
akan membangun dua jembatan besar lainnya di Muara Muntai dan Tabang. Diharapkan
perekonomian di daerah-daerah terpencil akan semakin bergairah dengan terbukanya
perhubungan darat di seluruh kecamatan di Kutai Kartanegara. (win) |