Sebagian kawasan Delta Mahakam
dilihat dari udara
Image courtesy of FOSI
KutaiKartanegara.com 20/05/03
Setelah melakukan studi penelitian secara mendalam dan menyeluruh selama 7
bulan terhadap kawasan Delta Mahakam terutama pada bidang masalah sosial, ekonomi dan
lingkungan maka disimpulkan bahwa Delta Mahakam kini sedang diambang kehancuran.
Namun demikian kesempatan untuk
membenahi delta mahakam agar berfungsi sebagaimana dikehendaki seperti kawasan hijau hutan
mangrove atau sebagai penghambat abrasi dan gangguan alam lainnya yang datang dari laut
maka peluang untuk membenahi kawasan delta mahakam masih terbuka asal para stakeholder
yang memanfaatkan delta mahakam dapat saling berkoordinasi dan memiliki komitmen yang
sama.
Demikian terungkap pada hasil studi
penelitian terhadap kawasan di delta Mahakam yang dilakukan oleh LSM baik yang berasal
dari dalam dan luar negeri seperti CIRAD serta LSM lokal Kaltim Bebsic yang disponsori
perusahan bagi hasil pertamina TotalFinaelf kemarin (19/05) di ruang sidang utama DPRD
Kutai Kartanegara, Tenggarong. Presentasi penelitian Delta Mahakam ini disampaikan Mr
Robin dari CIRAD dihadiri Wakil Ketua DPRD Kukar H Ifni Djuraidi SSos MM beserta segenap
anggota DPRD Kukar.
Menurut tokoh LSM Bebsic Kaltim
Fazrin Rahmadani, untuk penelitian lingkungan 15 hingga 10 tahun lalu banyak ditemukan di
Delta Mahakam satwa seperti Bekantan namun saat ini binatang tersebut sulit ditemukan,
mereka pergi entah kemana. Ini menunjukkan bahwa delta mahakam yang luasnya 150 ribu
hektar itu kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
Sementara untuk studi bidang ekonomi
banyak ditemukan usaha tambak rakyat produksinya semakin menurun dari tahun ke tahun,
disamping semakin intensifnya perusahaan migas melakukan kegiatan operasinya dengan
demikian masalah sosial juga meningkat pula.
Identik dengan peningkatan kegiatan
baik sosial maupun ekonomi di delta mahakam ini maka wajar terjadi perubahan lingkungan
yang signifikan di kawasan tersebut. Yang jelas dari 150 hektar luasan delta mahakam 70
hingga 80 persen kawasan tersebut kondisinya memperihatinkan.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kukar
H Ifni Djuraidi mengharapkan Pemkab Kukar dan bersama pihak terkait segera melakukan
pembenahan delta mahakam antara lain segera membuat tata ruang kawasan yang lebih detil
dan up to date.
Kemudian melakukan reboisasi massal
terhadap hutan mangrove dan oencegahan abrasi pantai-pantai di delta mahakam. Ifni
Djuraidi juga minta tim terpadu pengelolaan delta mahakam bentukan Pemkab Kukar segera
mempelajari hasil penelitian yang dilakukan LSM. (joe) |