Kawasan hutan bakau di Delta Mahakam yang
telah rusak berat |
|
|
KutaiKartanegara.com 24/02/03
Runyamnya kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di kawasan delta Mahakam
saat ini akibat konversi hutan bakau menjadi daerah tambak udang dan pengeboran minyak,
membuat Pemkab Kukar harus melakukan berbagai tindakan preventif agar kerusakan lingkungan
di kawasan tersebut tidak semakin parah atau menjadi-jadi.
Salah satu upaya yang telah
dilakukan Pemkab Kukar adalah dengan melakukan sosialisasi pengelolaan lingkungan hidup
kepada stake holder yang memanfaatkan potensi sumber daya alam (SDA) yang ada di kawasan
delta Mahakam tersebut.
Sosialisasi pelestarian lingkungan
hidup delta Mahakam ini dilakukan tadi siang di Sungai Meriam, Kecamatan Anggana Kabupaten
Kutai Kartanegara yang dibuka dan disampaikan oleh Staf Ahli Bupati Kukar bidang
Pertanahan dan Lingkungan, Ir Chalid Imran, dengan diikuti para pengusaha tambak dan
petani, perusahaan migas yang beroperasi di delta Mahakam, nelayan, aparat desa dan
kecamatan serta LSM pemerhati lingkungan hidup.
Hasil citra satelit tahun 1997 terhadap
salah satu kawasan delta Mahakam yang menggambarkan beberapa titik kerusakan hutan bakau |
|
|
Menurut Ir Chalid Imran,
sosialisasi ini didorong oleh berbagai laporan dari kelompok pencinta lingkungan hidup
yang telah melakukan observasi terhadap kawasan delta Mahakam. Kerusakan
hutan bakau di kawasan ini dibuktikan pula dengan hasil citra satelit tahun 1999
lalu yang menggambarkan kawasan delta Mahakam dengan luas sekitar 150.000 hektar kini 80 %
menjadi kawasan yang terbuka dimana sebelumnya dipenuhi oleh hutan bakau / mangrove.
Kendati kawasan delta Mahakam ini
terdiri dari ratusan ribu hektar hutan mangrove, jutaan ton endapan lumpur, dan puluhan
pulau kecil yang terpencil dan tidak berpenghuni namun potensi sumber daya alamnya sangat
kaya seperti kandungan migas dan beragam potensi perikanan laut serta potensi kehutanan.
Hutan bakau yang masih terjaga
kelestariannya |
|
|
Menurut Ir Chalid Imran,
Pemkab Kukar tidak pernah henti-hentinya melakukan upaya pelestarian kawasan delta Mahakam
karena kawasan tersebut merupakan jantung berkembangnya ekosistem biota laut yang perlu
dijaga eksistensinya. Fungsi delta Mahakam lainnya kata Chalid Imran adalah sebagai ujung
tombak dalam meredam gelombang dan badai serta sebagai pelindung terhadap abrasi atau
pengikisan yang setiap tahun terus meningkat. Disamping itu delta Mahakam juga berperan
sebagai kawasan penyangga untuk menetralkan berbagai polusi yang keluar dan masuk ke
Sungai Mahakam.
"Melalui sosialisasi ini
diharapkan kepedulian pihak stake holder di delta Mahakam dapat menjaga lingkungan dengan
melakukan reboisasi dan rehabilitasi lingkungan tersebut dan tidak mengeksploitasi secara
berlebihan potensi SDA-nya." demikian kata Chalid Imran. (win/joe)
Images courtesy of
LCLUC Indonesia |