
Panindita Ida Bagus Dwi Jatanaya (kiri)
didampingi Pandita Ida Bagus Sadya saat memimpin jalannya persembahyangan di Pura Payogan
Agung, Tenggarong
Photo: Yanda |
|
|
KutaiKartanegara.com 24/01/04 19:58 WITA
Puluhan umat Hindu Dharma dengan mengenakan pakaian adat tadi pagi menggelar
persembahyangan di Pura Payogan Agung, kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong, dalam rangka
perayaan hari raya Kuningan yang merupakan rangkaian dari hari raya Galungan.
Menurut Pinandita (Pemangku) Ir Ida
Bagus Dwi Jatanaya MSi, hari raya Kuningan ini dilaksanakan 10 hari setelah Galungan.
"Galungan sendiri memiliki makna kemenangan Dharma (kebaikan/kebenaran) melawan
Adharma (kejahatan/keburukan). Sementara, Kuningan merupakan ungkapan syukur atas
kemenangan Dharma melawan Adharma tersebut," ungkap Ir IB Dwi Jatanaya MSi.

Beberapa gadis yang turut melakukan
persembahyangan di hari raya Kuningan tadi pagi
Photo: Yanda |
|
|
Pada acara persembahyangan yang
dimulai sejak pukul 09.30 WITA pagi tadi, puluhan umat Hindu yang berdomisili di
Tenggarong baik anak-anak maupun dewasa dengan khusuk melakukan pemujaan terhadap Dewa
Sang Hyang Widi dalam wujud Giripati. Selain itu para umat Hindu Dharma ini juga
mempersembahkan berbagai macam sesaji seperti aneka kue, bunga-bungaan, buah-buahan serta
seekor babi.
Dalam kesempatan tersebut, Pinandita
Ida Bagus Dwi Jatanaya mengajak umat Hindu di kota Tenggarong khususnya dan Kutai
Kartanegara pada umumnya untuk selalu menjaga kerukunan antar umat beragama baik intern
maupun ekstern.
Ritual persembahyangan dalam rangka
perayaan Kuningan ini berakhir sekitar pukul 11.30 WITA. Sesuai tradisi umat Hindu Dharma,
hari raya Kuningan maupun Galungan ini akan dilaksanakan kembali pada enam bulan mendatang
atau dua kali dalam setahun. (nop/win)

Pandita Ida Bagus Sidya saat memercikkan air
suci pada sesaji yang dipersembahkan umat Hindu kota Tenggarong
Photo: Yanda

Para pria umat Hindu ketika diperciki air suci
oleh Pandita Ida Bagus Sidya
Photo: Yanda
|