
Seorang demonstran pendukung H
Syaukani HR membubuhkan darah yang mengalir dari jempolnya keatas sehelai kain putih
Photo: Joe |
|
|
KutaiKartanegara.com 30/12/04 01:11 WITA
Massa pendukung H Syaukani HR yang tergabung dalam berbagai elemen masyarakat di Kutai
Kartanegara (Kukar) melakukan aksi cap jempol darah diatas sehelai kain putih yang
terpasang di podium upacara depan Kantor Bupati Kukar, Tenggarong, Rabu (29/12) kemarin.
Selain ditandai dengan aksi cap jempol
darah, demo yang diikuti sekitar 600 orang ini diselingi pula dengan penyampaian orasi
secara bergantian oleh masing-masing pimpinan kelompok massa yang intinya menolak Awang
Dharma Bakti sebagai Bupati Kukar.
Menurut koordinator lapangan unjukrasa,
Fajri Tridalaksana, cap jempol darah diatas kain putih ini nantinya akan dibawa ke Jakarta
untuk diperlihatkan kepada Mendagri M Ma'ruf. "Ini bukti sekaligus realitas bahwa
masyarakat di Kukar menolak keras SK Mendagri no 131 tentang penetapan Awang Dharma Bakti
sebagai Pjs Bupati Kukar," ujar Fajri.

Aksi melukai jempol yang dilakukan
para pendukung H Syaukani HR
Photo: Joe
Kain putih yang telah dibubuhi cap
jempol darah warga Kukar ini akan dikirimkan kepada Mendagri M Ma'ruf di Jakarta
Photo: Joe
|
|
|
Dikatakannya, aksi cap jempol darah
adalah bentuk perlawanan masyarakat Kukar yang paling emosional terhadap kesewenangan dan
campur tangan pemerintah pusat maupun provinsi dalam kebijakan di daerah. Pihaknya
berharap melalui upaya dan aspirasi seperti ini pemerintah pusat dan pihak terkait lainnya
mau mendengarkan aspirasi masyarakat Kukar.
"Jangan sampai tetesan darah rakyat
Kukar yang dilakukan secara simbolis ini menjadi lebih meluas dan meningkat
intensitasnya," ujar Fajri mengingatkan. Usai melakukan aksi cap jempol darah, massa
pendukung H Syaukani HR ini kemudian melakukan aksinya dengan keliling kota Tenggarong
menggunakan kendaraan dari berbagai jenis.
Setelah melakukan aksi keliling di dalam
kota Tenggarong, massa kemudian mendatangi kantor-kantor di lingkungan Pemkab Kukar. Aksi
mendatangai kantor ini menurut Fajri adalah untuk menanyakan loyalitas dan keberpihakan
pejabat di masing-masing Dinas dan Badan serta Lembaga di lingkungan Pemkab Kukar terhadap
kepemimpinan Syaukani. (joe) |