
Dibawah hujan gerimis, para
mahasiswa Unikarta bergerak menuju kantor Dinas Pendidkan Kukar unuk bernjukrasa
Photo: Yanda |
|
|
KutaiKartanegara.com 29/12/04 23:50 WITA
Keterlibatan guru dalam aksi unjukrasa yang berdampak dengan diliburkannya kegiatan
belajar-mengajar di seluruh Kutai Kartanegara (Kukar) mengundang keprihatinan dari para
mahasiswa Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Tenggarong. Apalagi dalam aksi
unjukrasa yang melibatkan guru se-Kukar tersebut telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa
dan luka-luka dari pihak guru akibat kecelakaan dalam perjalanan menuju Tenggarong.
Sebagai institusi yang bertanggung jawab
terhadap keberadaan guru, Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Selasa
(28/12) lalu didatangi para mahasiswa Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Tenggarong.
Dalam aksi damainya, para mahasiswa
memprotes kebijakan Dinas Pendidikan Kukar yang membiarkan guru mengikuti aksi unjukrasa
yang berkaitan dengan polemik kepemimpinan di Kukar.
Mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan BEM Fakultas Teknik Geologi
(Fatekgeo) Unikarta tersebut melakukan orasi dihadapan kantor Dinas Pendidikan Kukar yang
disaksikan Wakil Kepala Diknas Kukar Drs Bahrul MM dan staf lainnya. Kepala Dinas
Pendidikan Drs HM Idrus SY MM tidak tampak pada saat aksi damai mahasiswa Unikarta,
dikabarkan bahwa Idrus saat itu sedang tugas ke luar daerah.

Nofa Fransiska dan Rojiin ketika
menyerahkan karangan bunga dukacita kepada Wakil Kepala Dinas Pendidikan Kukar Drs Bahrul
MM
Photo: Yanda |
|
|
Dikatakan Presiden BEM FISIP
Unikarta Nofa Fransiska, keterlibatan guru dalam aksi unjukrasa telah mencoreng dunia
pendidikan di Kukar. Menurutnya, partisipasi guru dalam aksi demo itu tidak pada tempatnya
yaitu mereka adalah PNS yang bersikap netral juga mengorbankan hak anak didik untuk
memperoleh pendidikan.
Dalam aksinya tersebut, mahasiswa
menuntut kepada pihak terkait khususnya Dinas Pendidikan Kukar untuk menindak tegas guru
yang telah mengabaikan kewajiban utamanya di sekolah sebagai tenaga pengajar yang
mengutamakan anak didiknya. Kedua, mengusut tuntas upaya-upaya intimidasi, pemaksaan dan
ancaman terhadap para guru yang tidak mau terlibat dalam aktivitas unjuk rasa polemik
kepemimpian di Kukar.
Menjawab tuntutan mahasiswa Unikarta,
Wakil Kepala Diknas Kukar Drs Bahrul MM mengatakan, keterlibatan sebagian guru di Kukar
melakukan aksi unjuk rasa akhir-akhir ini di Tenggarong adalah hak para guru untuk
menyalurkan aspirasinya. "Kami tidak pada posisi untuk membatasi hak suara guru untuk
menyalurkan aspirasinya," ujar Bahrul.
Menyinggung tentang aksi mahasiswa,
Bahrul mengatakan bahwa apa yang dilakukan para guru adalah identik seperti yang dilakukan
para mahasiswa saat ini.
Usai melakukan orasi, Presiden BEM FISIP
Unikarta Nofa Fransiska didampingi Presiden BEM Fatekgeo Rojiin menyerahkan karangan bunga
tanda berdukacita kepada Wakil Kepala Diknas Kukar Bahrul. (joe/nop)

Suasana unjukrasa mahasiswa
Unikarta di depan Kantor Dinas Pendidkan Kukar Selasa (28/12) pagi
Photo: Yanda
Berita Terkait:
Hendak Demo di Tenggarong, Tiga Guru Alami Kecelakaan (23/12/04)
Forum Solidaritas Guru Kukar Turut Berunjukrasa, Serukan
Mogok Belajar-Mengajar (16/12/04) |