KutaiKartanegara.com 26/05/04 22:48 WITA
Besarnya kontribusi minyak nilam di
pasaran dunia dalam mendukung industri material aromatik atau bahan pengikat aroma wangi
mulai dari industri makanan dan kosmetika membuat para investor mancanegara berani
menanamkan modalnya dalam pembangunan perkebunan skala besar tanaman nilam.
Cerahnya prospek tanaman nilam sebagai
bahan baku strategis tersebut ternyata dilirik banyak investor dalam dan luar negeri,
salah satunya adalah PT Botan Agra Indonesia Jakarta yang Selasa (25/05) kemarin
menyampaikan minatnya kepada Pemkab Kukar di Tenggarong.
PT Botan Agra Indonesia Jakarta dalam
merealisasikan minatnya untuk membuka perkebunan nilam di Kukar ini akan menggandeng pihak
investor dari Inggris.
Menurut Staf Ahli Bupati Kukar bidang
Industri, Drs Umriansyah yang menerima kunjungan jajaran direksi PT Botan Agra Indonesia
beserta mitra strategisnya dari Inggris mengemukakan, Pemkab Kukar mendukung sepenuhnya
minat investor untuk menanamkan investasinya di daerah ini.
"Kami akan memberikan kemudahan yang
luas bagi investor termasuk dalam menyediaan lahan. Oleh sebab itu, kami menyambut baik
keinginan PT Botan Agra Indonesia untuk membuka perkebunan nilai di daerah ini," ujar
Drs Umriansyah.
Sementara itu Dirut PT Botan Agra
Indonesia, Drs J Hariyadi, mengungkapkan untuk merealisasikan minatnya membuka perkebunan
nilam skala besar di Kukar ini pihaknya paling tidak membutuhkan lahan sekitar 5.000
hektare.
"Sebagai langkah pertama investasi
ini kami harus memiliki lahan terlebih dahulu. Di Kukar ini banyak lahan tidur dan kami
telah menyeleksi beberapa lahan yang layak untuk itu diantaranya terdapat di daerah
Jonggon, Kecamatan Loa Kulu," kata Drs J Hariyadi didampingi mitranya dari Botan Agra
Inc, Stephen S PhD.
Diharapkannya, perkebunan nilam ini
segera terwujud dalam tahun 2004 karena persiapan ke arah itu sudah final di pihak mereka.
"Yang jelas proposoal sudah diserahkan, dengan demikian kami hanya menunggu lampu
hijau dari Pemkab Kukar," tandas J Hariyadi.
Menjawab tantangan PT Botan Agra
Indonesia tersebut, dikatakan Kepala Dinas Perkebunan Kukar Ir M Fadli Ardin MM bahwa bila
PT Botan Agra Indonesia memilih lahan di Jonggon maka pihaknya siap menyediakan lahan
seluas 6.000 hektare.
"Lahan di wilayah tersebut adalah
lahan bekas pemukiman transmigrasi yang tidak dikelola lagi. Sedang tenaga kerja lokal
tidak menjadi masalah karena cukup tersedia disana," demikian kata Ir M Fadli Ardin
MM.
Sekedar informasi, tanaman nilam (Pogostemon
sp) merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang sangat diminati konsumen dan
industri luar negeri karena esential oilnya hingga saat ini belum dapat diproduksi secara
sintetis.
Di Indonesia tanaman ini umumnya masih
dibudidayakan secara tradisional dalam bentuk perladangan berpindah. Sedang sentra
produksi utama minyak Nilam terdapat Sumatera Utara dan Aceh. (joe) |