
Warga Dayak Kukar menyatakan setia terhadap Syaukani dan menuntut pencabutan SK Mendagri
yang menetapkan Awang Dharma Bakti sebagai Pjs Bupati Kukar
Photo: Yanda |
|
|
KutaiKartanegara.com 23/12/04 06:50 WITA
Ratusan warga Dayak yang tergabung dalam Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT) Kutai
Kartanegara (Kukar) menggelar aksi unjukrasa menolak H Awang Dharma Bakti sebagai penjabat
Bupati Kukar, Rabu (22/12) siang, di gedung DPRD dan Kantor Bupati Kukar, Tenggarong.
Warga Dayak yang berunjukrasa dengan
mengenakan pakaian adatnya yang unik dan khas ini mampu menarik menarik perhatian warga
atau ribuan massa pendukung H Syaukani HR lainnya saat melakukan long march dari
gedung DPRD menuju Kantor Bupati Kukar.
Dalam aksi demo gabungan bersama beberapa
elemen masyarakat di Kantor Bupati Kukar, warga Dayak berorasi menuntut pencabutan SK
Mendagri mengenai pengangkatan Awang Dharma Bakti sebagai penjabat Bupati Kukar. Warga
Dayak juga menyatakan masih menginginkan H Syaukani HR menjabat sebagai Bupati Kukar.

Para demonstran Dayak ketika
meneriakkan yel-yel dukungan terhadap H Syaukani HR
Photo: Yanda
Warga Dayak sempat bersitegang
dengan aparat keamanan
Photo: Yanda
|
|
|
Menurut salah seorang Kepala Adat
suku Dayak, selama masa kepemimpinan Syaukani warga Dayak mulai terangkat dari
keterasingan. Selain itu, Syaukani dinilai berhasil dalam memimpin dan melaksanakan
pembangunan di Kukar.
Sementara itu, sempat terjadi ketegangan
antara perwakilan warga Dayak dan elemen masyarakat lainnya dengan pihak keamanan. Hal ini
dikarenakan para perwakilan demonstran tersebut ingin melakukan pencarian terhadap Awang
Dharma Bakti di Kantor Bupati Kukar tersebut.
Setelah dizinkan memasuki Kantor Bupati
Kukar, para pendemo ini mulai menyisir ruang-ruang pejabat teras Pemkab Kukar untuk
mencari Awang Dharma Bakti. Namun pencarian tersebut sia-sia, karena Awang Dharma Bakti
memang tidak ngantor, Rabu kemarin.
Usaha penyisiran yang dilakukan massa
pendukung Syaukani HR ini ternyata malah membuat beberapa pegawai di Kantor Bupati Kukar
berhenti melakukan aktivitasnya dan bergegas pulang meninggalkan kantor.
Apalagi sebelumnya sempat terjadi
bentrokan antara aparat keamanan dengan pengunjukrasa pada Rabu pagi, sehingga membuat
suasana Kantor Bupati Kukar menjadi cukup mencekam.
Dari pantauan KutaiKartanegara.com
pada Rabu siang tersebut, suasana Kantor Bupati Kukar tampak sepi dan lengang. Bahkan ada
beberapa ruang pada beberapa Sub Bagian yang tampak kosong sama sekali alias telah
ditinggalkan pegawainya.
Selain itu, dua pintu gerbang Kantor
Bupati Kukar yang berada di Jalan Wolter Monginsidi telah ditutup aparat keamanan dengan
blokade kawat berduri. Sehingga para pegawai atau tamu yang hendak melakukan urusan di
Kantor Bupati harus melewati pintu samping yang terletak di Jalan Kadrie Oening. (win/nop)

Ratusan warga Dayak bergabung
dengan ribuan massa pendukung Syaukani lainnya ketika melakukan aksi unjukrasa di Kantor
Bupati Kukar, Tenggarong
Photo: Yanda
Berita Terkait:
Aparat Keamanan Bubarkan Massa yang Blokir Kantor Bupati (22/12/04)
DPRD Harap Keputusan Mendagri Berpihak Pada
Rakyat Kukar (20/12/04)
Sultan Kutai Minta Mendagri Tinjau Ulang
Pengangkatan Awang Dharma Bakti
(19/12/04)
Depdagri: Penunjukan Awang Dharma Bakti Sesuai
Prosedur
(15/12/04)
DPRD Kukar Tetap Akui Syaukani Sebagai Bupati (14/12/04) |