
Kepala Dinas Kesehatan Kukar dr Abdurrahman
Photo: Yanda |
|
|
KutaiKartanegara.com 17/12/04 17:58 WITA
Jumlah Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar)
nampaknya semakin meningkat saja. Selama tahun 2004 ini, jumlah kasus DBD di Kukar hingga
kemarin sudah tercatat 276 kasus, 4 diantaranya meninggal dunia.
Berdasarkan data di Dinas Kesehatan
Kukar, kasus DBD 2004 di Kukar ini merupakan yang tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya
terutama tahun 2002 yang tercatat hanya 125 kasus. Sementara pada bulan Desember ini saja
terjadi 19 kasus yang seorang diantara penderita DBD meninggal dunia.
Melihat trend kasus DBD yang semakin
meningkat tersebut Pemkab Kukar menyatakan Siaga DBD di seluruh wilayah Kukar. Pernyataan
tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kukar, dr H Abdurrahman saat memimpin rapat
dengan dinas instansi terkait yang berlangsung di Kantor Bupati Kukar di Tenggarong, Kamis
(16/12) kemarin.
Menurut dr H Abdurrahman, Siaga DBD di
seluruh wilayah Kukar ini untuk mengantisipasi meluasnya serangan DBD yang akan mengarah
ke Kejadian Luar Biasa (KLB). Disamping itu, serangan DBD juga telah meluas di kota besar
Kaltim seperti Samarinda dan Balikpapan.
"Bila tidak diantisipasi, puncak
wabah DBD di Kukar akan terjadi sekitar Februari 2005 mendatang. Langkah antisipatif ini
bukan hanya menjadi tanggung jawab dari aparat Kesehatan tetapi merupakan tanggung jawab
bersama termasuk masyarakat," kata dr Abdurrahman.
Sedang kendala penanggulangan DBD, dr
Abdurrahman mengungkapkan bahwa pihaknya tidak memiliki dana yang memadai untuk persediaan
abate dan fogging atau pengasapan hanya cukup untuk wilayah Kota Tenggarong saja.
Abdurrahman juga menyesalkan belum
signifikannya bantuan dari pihak perusahaan besar di Kukar selama ini. "Namun kita
berharap tahun 2005 pihak perusahaan dapat memberikan bantuan melalui comdev atau
pengembangan masyarakat seperti bantuan abate, melation dll.
Menyiasati kondisi yang kurang
menguntungkan ini, Abddurahman merencanakan akan menggerakkan Kader Jentik yang sudah ada
untuk lebih intensif memberikan sosialisasi kepada masyatakat dalam menanggulangi wabah
DBD. "Untuk rekrutmen Kader Jentik, kita akan melibatkan anak sekolah mulai dari SD
hingga SLTA menjadi Kader Jentik," demikian katanya.
Sementara itu, Kepala Sub Dinas
Pemberantasan Penyakit Menular Diskes Kukar drg Koentijo dalam rapat tersebut
mempresentasikan dampak wabah DBD. Menurutnya, dampak DBD ini sangat luas bagi
kesejahteraan masyarakat terutama menyangkut masalah sosial dan ekonomi serta psikologis
masyarakat. (joe/nop) |