KutaiKartanegara.com 14/02/04 16:05 WITA
Dalam proses pembangunan, peran perbankan sangatlah strategis. Fungsi perbankan dalam
menghimpun dana dan menyalurkan kembali ke masyarakat semakin diperlukan seiring dengan
semakin pesatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Demikian sambutan Bupati Kutai
Kartanegara (Kukar) yang dibacakan Assisten III Ir HE Koesmartono MBA pada acara penarikan
undian Simpedes BRI (Bank Rakyat Indonesia) semester II tahun 2003, tadi malam (13/02) di
gedung Puteri Karang Melenu, Tenggarong Seberang.
"Pesatnya pertumbuhan ekonomi
masyarakat tak lepas dari implementasi otonomi daerah di Kabupaten Kutai Kartanegara yang
semakin pasti dalam membangun daerah dengan berbagai program yang terdapat dalam Gerbang
Dayaku," kata Bupati Kukar.
Bupati H Syaukani HR juga berharap
agar BRI dapat mengambil peran dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan dalam menyukseskan
Gerbang Dayaku (Gerakan Pengembangan dan Pemberdayaan Kutai).
Ditambahkannya, BRI sebagai bank
milik pemerintah selama ini terbukti sebagai lembaga perbankan yang dipercaya dan
memberikan rasa aman kepada masyarakat. Hal ini terbukti dengan tetap tingginya jumlah
nasabah pada masa krisis moneter beberapa tahun yang lalu hingga saat ini.
Bupati juga mengharapkan agar
masyarakat terutama pengusaha kecil di Kukar dapat merespon secara kreatif pelayanan
kredit yang diberikan BRI untuk semakin meningkatkan usahanya. Namun demikian, kata Bupati
Kukar, dukungan pinjaman modal tersebut haruslah diikuti dengan menjaga kepercayaan dengan
ketaatan pengembalian pinjaman dengan tepat waktu
"Percayalah, dalam bidang
apapun, kepercayaan, kejujuran dan semangat untuk membuat keadaan lebih baik adalah modal
dasar yang paling besar nilainya dan menjadi kunci sukses kita di masa depan,"
demikian amanat tertulis Bupati Kukar H Syaukani HR.
Sementara itu, dilaporkan Pimpinan
Cabang BRI Tenggarong Yunefridel, dari data tahun 2002 dan 2003 yang ada pada BRI unit
Tenggarong, tercatat simpanan nasabah yang meliputi Simaskot, Simpedes, deposito dan giro
mengalami kenaikan yang signifikan dari 72.518 orang menjadi 77.552 orang dengan nilai
tabungan dari Rp 135 milyar menjadi Rp 156 milyar.
"Sedangkan untuk KUPEDES
(kredit Umum Pedesaan) tercatat mengalami kenaikan dari 5.251 orang menjadi 5.791 orang
dengan nilai dari Rp 23 milyar menjadi Rp 31 milyar," demikian kata Yunefridel. (win) |