Salah seorang penderita demam berdarah di RSUD
AM Parikesit, Tenggarong
Photo: Yanda |
|
|
KutaiKartanegara.com 04/03/04 11:24 WITA
Wabah demam berdarah dengue (DBD)
telah merambah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Hingga saat ini telah 2 orang korban
meninggal dunia. Dalam catatan Dinas Kesehatan Kukar, korban meninggal dunia atas nama
Mesi (6 tahun) dari Sungai Meriam, Kutai Lama (Kecamatan Anggana) dan I Putu Ema (5 tahun)
dari desa Separi III (Kecamatan Tenggarong Seberang).
Data dari Dinas Kesehatan Kukar
menyebutkan bahwa korban terbanyak menyerang Kecamatan Tenggarong dengan jumlah korban
sebanyak 15 orang (Kelurahan Loa Ipuh 7 orang, Timbau 1 orang, Melayu 5 orang dan Panji
sebanyak 2 orang). Sedangkan dari Kecamatan Loa Kulu yang terserang sebanyak 2 orang (Desa
Loa Kulu Kota dan Jonggon). Kecamatan Sanga-Sanga 1 korban, Loa Janan 2 orang (Desa Loa
Janan Ulu), Tenggarong Seberang 5 orang korban (Desa Teluk Dalam 3 orang, Separi III 1
orang dan Separi IV 1 orang). Kecamatan Anggana 3 orang (Desa Kutai Lama) dan Kecamatan
Loa Janan 2 orang (Bakungan).
Seorang petugas saat melakukan pengasapan
(fogging) di rumah-rumah penduduk Tenggarong. Pemberantasan nyamuk Aedes aegypti
yang membawa virus dengue tidak akan efektif hanya dengan fogging tanpa peran aktif
masyarakat untuk melakukan 3M
Photo: Agri |
|
|
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kukar dr
Said Suharmani, pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap daerah yang dikategorikan
sebagai daerah endemis, daerah sporadis dan daerah potensial atau bebas DBD. Daerah
endemis adalah daerah yang terjangkit selama 3 tahun berturut-turut. Daerah sporadis
adalah daerah yang secara berkala atau sewaktu-waktu terjangkit. Sedangkan daerah bebas
DBD adalah daerah yang tidak ada kasus selama 3 tahun berturut-turut atau lebih.
"Dari 18 kecamatan terhitung sejak
tahun 2001 hingga 2003, ada 9 kecamatan yang masuk dalam kategori endemis yakni Kecamatan
Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Loa Janan, Samboja, Anggana, Marang Kayu,
Sebulu dan Kota Bangun," ujar dr Said Suharmani.
Sedangkan kategori daerah sporadis
terdapat di 7 kecamatan yakni Muara Jawa, Sanga-Sanga, Muara Badak, Muara Kaman, Muara
Muntai, Kembang Janggut dan Tabang. Sementara daerah yang dinyatakan bebas DBD dalam 3
tahun terakhir adalah Kecamatan Muara Wis dan Kecamatan kenohan.
Ditambahkan dr Said Suharmani, saat ini
fogging atau pengasapan terus dilakukan di kecamatan Tenggarong secara bergiliran terutama
di kelurahan yang terjangkit. Namun ia juga berharap agar masyarakat dapat berperan aktif
secara bersama-sama dan serentak dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Gerakan 3M (menguras
bak/penampungan air secara rutin, mengubur benda-benda yang berpotensi sebagai sarang
nyamuk dan menutup bak/penampungan air) harus terus dilakukan. Hal ini penting untuk
memutus rantai kehidupan nyamuk sehingga dapat dicegah kemungkinan terjadinya migrasi
nyamuk ke tempat lain," kata dr Said Suharmani.
Untuk penanganan korban di Puskesmas atau
Rumah Sakit, dr Said menegaskan bahwa mereka yang dikategorikan sebagai warga tak mampu
akan digratiskan dari segala pembiayaan karena hal tersebut telah diperdakan. Sedangkan
untuk penanganan wabah DBD yang masuk dalam kejadian luar biasa (KLB), di masa depan dr
Said berharap agar Pemkab Kutai Kartanegara dapat mengalokasikan ke dalam anggaran rutin
dan perlu adanya dana abadi yang sewaktu-waktu bisa digunakan untuk menangani KLB
tersebut. (zej/win/nop) |