Salah seorang santri PPKP Tenggarong ketika n
Photo: FLP Tenggarong |
|
|
KutaiKartanegara.com 31/08/04 12:12 WITA
Setelah
sukses menggelar Pelatihan Menulis Berbasis Sekolah melalui
Forum Lingkar Pena (FLP) Goes To School and Campus (GTSC) di
kecamatan Muara Badak beberapa waktu lalu, FLP Tenggarong
kembali mengusung kegiatan yang sama di Madrasah Aliyah
Pondok Pesantren Karya Pembangunan (PPKP) Ribathul Khail
Tenggarong, Minggu (29/08).
Kegiatan yang
berlangsung cukup meriah ini diikuti oleh 65 orang santri dengan
menampilkan dua trainer yakni Hanafi dan Khalifah Nur Rahmansyah
yang menghadirkan keceriaan lewat materi ilustrasi komik unik
dan asyik.
Menurut Hanafi
yang juga Ketua FLP Tenggarong, kegiatan ini dimaksudkan untuk
menjawab kekhawatiran bahwa dari 40 remaja hanya 1 orang yang
membaca setiap harinya di Kutai Kartanegara. Dari polling dan
angket yang disebar FLP, terbukti masih banyak pelajar yang
menggunakan waktu luangnya dengan hal-hal yang kurang
bermanfaat.
Ditambahkannya,
GTSC di PPKP Ribathul Khail yang berlangsung selama 3 jam ini
dan berhasil memancing kreatifitas menulis para santri. Meski
banyak yang masih belum tahu mengenai jenis-jenis penulisan,
namun saat Trainer meminta latihan-latihan menulis, mereka
dengan antusias menerima tantangan tersebut.
Para santri PPKP Tenggarong dengan antusias menyaksikan
Nunur membuat kartun
Photo: FLP Tenggarong |
|
|
"Hasilnya
ternyata tidak terlalu mengecewakan. Itu mungkin disebabkan
karena secara fikroh, anak-anak pondok lebih mengerti bagaimana
nilai-nilai Islami yang memang menjadi dasar dalam setiap
penulisan di FLP. Jadi, mereka hanya perlu mengasah kemampuan
dan kemauan menulis. Dan, itu patut didukung oleh semua pihak di
PPKP," ujar Hanafi.
Selain materi
kepenulisan, santri juga disuguhi materi motivasi membaca oleh
Manajer Study Club Buku (SCB) Nurjannah SAg yang mengungkapkan
berbagai kelebihan aktifitas membaca dan bagaimana cara memilih
buku bermutu dan cocok dengan remaja.
Menurut pihak
Madrasah Aliyah yang diwakili oleh Waka Kesiswaan, Ustadz
Bahaudin SAg, kegiatan tersebut sangat positif yang perlu adanya
tindak lanjut di kemudian hari. "Saat ini banyak yang menjadi
ilmuwan, tapi ilmuwan yang penulis masih sangat jarang," ungkap
Ustadz Bahaudin.
Kegiatan
menulis yang dikampanyekan oleh FLP, lanjutnya, patut didorong
karena sesuai dengan semangat madrasah yang berupaya
meningkatkan prestasi pelajarnya. Apalagi menghadapi Ujian Akhir
Nasional (UAN) yang akan datang, pasti lebih kompetitif dan
memiliki nilai kesukaran yang semakin tinggi. Kemampuan siswa
dalam hal berbahasa dan menulis akan sangat membantu. (win)
|