Salah satu rumah penduduk di kawasan Tanjong yang
terendam air sungai Mahakam
Photo: Agri |
|
|
KutaiKartanegara.com 25/03/04 18:50 WITA
Musim hujan yang belum juga
berakhir hingga saat ini telah meningkatkan debit air sungai Mahakam berikut
anak-anak sungainya. Hal ini berakibat pada tergenangnya sebagian rumah warga
di seluruh wilayah Kutai Kartanegara (Kukar) yang terletak di
tepi sungai Mahakam terutama pada saat air pasang.
Di kota Tenggarong misalnya,
air pasang yang terjadi pada siang hari saja telah menyebabkan bagian belakang
sejumlah rumah penduduk di tepi sungai Tenggarong terendam air. Padahal air pasang
yang lebih tinggi terjadi pada saat tengah malam.
Seorang
bocah Tanjong yang sedang asyik berenang didepan rumah
yang hampir terendam air
Photo: Agri
Luapan air
sungai cukup merepotkan pemilik toko dengan membuat
blokade untuk mencegah masuknya kotoran
Photo: Agri |
|
|
"Kalau siang masih belum
seberapa dibandingkan tengah malam. Kalau malam air sungai bisa naik hingga
menyentuh tepi Jalan Kartini," kata Udin yang sudah puluhan tahun tinggal di
tepi sungai tersebut.
Sementara itu, beberapa rumah
warga kelurahan Mangkurawang, Kampung Baru, Sukarame dan Panji yang terletak di
tepi sungai Mahakam pun tak luput dari luapan air sungai terbesar di Kalimantan
Timur tersebut. Walau tidak terlalu tinggi, naiknya
permukaan air sungai Mahakam ini cukup merepotkan mereka.
Menurut Ah Wen yang merupakan pemilik sebuah
toko di Jalan Diponegoro, banjir seperti ini sudah biasa dan sering mereka alami
di saat musim penghujan. "Lagipula ini masih kurang, dulu pernah lebih tinggi
dari ini. Cuma kalau dulu banjirnya sekali saja, sekarang siang dan malam pun
sama-sama banjir," ujar Ah Wen sambil memasang blokade didepan tokonya yang
dimasudkan untuk mencegah masuknya kotoran yang terbawa air pasang.
Pemandangan yang sama adalah di
kawasan Tanjong yang terletak tak jauh dari toko Ah Wen tersebut. Sebagian rumah di kawasan padat
penduduk tersebut banyak yang terendam luapan air sungai Mahakam. Bahkan berdasarkan pengamatan
KutaiKartanegara.com, ada sebuah rumah tua yang kondisinya sangat
mem-prihatinkan. Rumah tersebut terendam air hingga 30 cm lebih padahal waktu itu
air pasang belum mencapai titik tertingginya.
Pria ini
bahkan cukup mencuci tangan dari genangan air yang telah
memasuki rumahnya
Photo: Yanda |
|
|
Pindah ke Tempat Yang Lebih
Baik
Salah seorang warga Tanjong yang bernama Keliansyah mengharapkan perhatian
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara terhadap masyarakat yang tinggal di
Tanjong. "Jangan hanya pembangunan Pulau Kumala saja yang diperhatikan, kami
juga perlu diperhatikan," ujarnya.
Terhadap rencana Pemkab Kutai
Kartanegara untuk memindahkan warga Tanjong, Keliansyah berharap agar di tempat
yang baru nanti tidak akan memberatkan warga misalnya dalam hal akses menuju
tempat kerja maupun dalam hal mendapatkan air yang selama ini sangat mudah
mereka dapatkan dari sungai Mahakam.
"Kami ini kan biasa hidup di
pinggir sungai. Ibaratnya kalau Angkatan Laut dipindah ke Angkatan Darat kan
agak susah juga. Kalau kami dipindah ke daratan yang susah air, apalagi air PDAM
juga tidak lancar, ini kan malah sangat berat bagi kami yang kurang mampu ini,"
demikian kata Keliansyah. (win)
Air luapan sungai
Mahakam yang telah menyentuh tepi Jalan Diponegoro, Tenggarong
Photo: Yanda |