H
Syaukani HR menyalami para peserta program PPIK
Photo: Agri |
|
|
KutaiKartanegara.com 11/03/04 14:46 WITA
Beberapa
gadis asal Kanada berbusana tradisional dengan gemulai
membawakan tarian suku Dayak Kenyah. Sementara para pemuda
Kanada yang juga mengenakan kostum pejuang adat Dayak tampak
gagah mengiringi para penari wanita sambil mengayunkan mandau
dan perisai.
Mereka semua
adalah para peserta program Pertukaran Pemuda Indonesia-Kanada
(PPIK) yang telah cukup lama berada di dusun Lekaq Kidau,
Kecamatan Sebulu. Para peserta PPIK asal Indonesia pun tak
ketinggalan turut berbaur dengan masyarakat setempat menarikan
tarian Selamat Datang tersebut dihadapan Bupati Kutai
Kartanegara (Kukar) Drs H Syaukani HR MM dan rombongan.
Dua peserta
PPIK asal Kanada dan Indonesia yang mengikuti kegiatan
selama 3 bulan
di Lekaq Kidau
Photo: Yanda |
|
|
Penampilan 9
pemuda Kanada dan 9 pemuda Indonesia peserta program PPIK
tersebut merupakan akhir dari kegiatan mereka selama tiga bulan
di Lekaq Kidau yang secara resmi dilepas Bupati Kukar H Syaukani
HR, Rabu (10/03) kemarin, usai pengukuhan Laskar Pemuda Adat
Dayak Kaltim cabang Kukar.
Bupati H
Syaukani HR dalam sambutannya berharap agar melalui kegiatan di
Lekaq Kidau tersebut dapat semakin mempererat persahabatan
antara Indonesia dengan Kanada dan berharap para peserta dapat
berkunjung kembali ke Kukar di masa-masa yang akan datang.
"Kalau sudah
minum air Mahakam, biasanya anda sewaktu-waktu akan kembali lagi
kesini. Dan saya jamin, apabila anda kembali lagi kesini maka
akan ada perubahan mendasar di Lekaq Kidau," kata Syaukani
seraya menambahkan bahwa Lekaq Kidau telah berubah statusnya
dari dusun menjadi desa persiapan.
Pemuda
Kanada turut berbaur dengan masyarakat Lekaq Kidau
mengenakan
pakaian tradisional Dayak Kenyah
Photo: Agri |
|
|
Dilaporkan
Kepala Dinas Pendidikan Luar Sekolah Pemuda dan Olahraga
(Dikluspora) Kukar Drs H Rusli Rachim bahwa kegiatan PPIK di
Kukar dilaksanakan selama 3 bulan di Lekaq Kidau dan 2 pekan di
Tenggarong.
Menurut Rusli
Rachim, selama berada di Lekaq Kidau para peserta melaksanakan
kegiatan fisik dan non-fisik. "Kegiatan fisik diantaranya adalah
membangun 3 buah WC umum, menanam 300 pohon kelapa bantuan Dinas
Perkebunan Kukar dan 600 pohon rambutan bantuan Dinas Pertanian
Kukar. Diharapkan 3 tahun kedepan dusun ini bertambah sejuk dan
cantik serta menjadi desa penghasil buah-buahan," kata Rusli
Rachim.
Sedangkan
kegiatan non-fisik, tambah Rusli, meliputi kegiatan pendidikan
seperti mengajar Bahasa Inggris untuk tingkat TK dan SD, melatih
komputer bagi guru dan karang taruna serta program paket B
setingkat SLTP.
Para peserta
PPIK sendiri telah meninggalkan Lekaq Kidau sejak kemarin dan
telah berada di kota Tenggarong saat ini. Menurut Supervisor
Program PPIK, Drs M Fahrur Rozi, seluruh peserta program akan
kembali ke daerah asal masing-masing pada 13 Maret ini. (win/nop)
Para pemuda
Indonesia-Kanada saat meninggalkan Lekaq Kidau dengan kapal
motor mengarungi sungai Mahakam menuju Tenggarong
Photo: Yanda
|