Semarak Aubade dan Kolone Senapan Jelang Upacara Penurunan Bendera Salah seorang anggota Polres Kukar melakukan aksi lompat harimau dalam atraksi Kolone Senapan sebelum upacara penurunan bendera di Tenggarong tadi sore Photo: Agri
Satuan Polres Kukar saat melepaskan tembakan ke arah udara Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 17/08/2006 22:23 WITA
Suara letusan senapan terdengar begitu memekakkan telinga. Beberapa orang ibu-ibu sampai dibuat latah karena kaget. Namun senyum dan tawa geli pun berderai sesaat setelah mereka sadar dari keterkejutan sambil terus memperhatikan aksi 45 personel Polres Kutai Kartanegara (Kukar) yang melakukan atraksi Kolone Senapan.
Demonstrasi kepiawaian anggota Polres Kukar dalam memainkan senapan tersebut ditampilkan di depan para pejabat Kukar termasuk Bupati H Syaukani HR serta peserta upacara sebelum dimulainya upacara penurunan bendera di halaman Kantor Bupati Kukar, Tenggarong, tadi sore.
Aksi kenshi Kukar memperagakan seni bela diri Kempo Photo: Agri
Bupati Kukar saat menerima Sang Saka Merah Putih untuk disimpan kembali Photo: Agri|
| | |
Selain penampilan anggota Polres Kukar, acara juga disemarakkan dengan persembahan aubade atau nyanyian oleh pelajar SMAN 2 Tenggarong dalam membawakan lagu-lagu nasional dengan iringan musik dari Korsik Satpol Pamong Praja Kukar.
Tak hanya itu, sejumlah kenshi remaja Kukar yang tergabung dalam Perkemi (Persatuan Olahraga Kempo Indonesia) Kukar juga tak ketinggalan untuk memperagakan ketangkasan mereka dalam seni bela diri Kempo.
Dan ketika senja mulai menjelang, acara pokok yakni upacara penurunan bendera Merah Putih pun dimulai. Upacara yang menjadi rangkaian seremonial dalam rangka peringatan 61 tahun Indonesia merdeka ini dipimpin Bupati H Syaukani HR yang bertindak selaku inspektur upacara.
Para anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kukar kembali mengerjakan tugasnya dengan baik dan sempurna seperti yang mereka lakukan. Bendera Merah Putih tua yang telah sepanjang hari dikibarkan itu kemudian diserahkan kepada Bupati H Syaukani HR untuk disimpan.
Bupati Kukar H Syaukani HR terlebih dahulu mencium bendera pusaka tersebut sebelum dimasukkan ke dalam kotak kayu yang diukir lambang negara, Garuda Pancasila. Bendera tersebut akan disimpan untuk kembali dikibarkan pada peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia tahun depan. (win)
|