Disperta Kukar Bantu Pestisida Gratis
Seorang petani di Kecamatan Loa Kulu ketika menyemprotkan pestisida bantuan Pemkab Kukar ke sawahnya Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 20/02/2006 22:00 WITA
Untuk meminimalisir kerugian yang diderita petani akibat serangan hama wereng, pihak Dinas Pertanian Tanaman Pangan (Disperta) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memberikan bantuan berupa pertisida gratis kepada masyarakat dari 9 wilayah kecamatan di Kukar yang terserang wereng.
Menurut Kepala Disperta Kukar Ir H Hairul Anwar Yusuf, pestisida atau obat anti hama jenis Applaod yang diberikan tersebut memiliki kemampuan membasmi wereng hingga ke telurnya.
Dengan adanya bantuan pestisida ini, lanjutnya, para petani di Kukar dapat segera menyemprotkan obat tersebut agar padi yang tumbuh di sawahnya bisa diselamatkan dari serangan hama wereng.
Ditambahkan Hairul, antisipasi dengan memberikan bantuan pestisida anti wereng gratis ini berdasarkan instruksi Bupati Kukar Prof Dr H Syaukani HR MM.
"Biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan pestisida anti wereng tersebut mencapai Rp 500 juta lebih, mengingat harga obat Applaud tersebut memang terbilang mahal sehingga tak mampu dijangkau para petani," katanya.
Selain memberikan bantuan pestisida gratis, lanjut Hairul, pihaknya juga menurunkan para petugas PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) untuk memberikan penyuluhan terkait cara penyemprotan obat anti wereng ini. Sebab hasilnya akan lebih baik jika obat itu disemprotkan bukan hanya di permukaan tanaman, namun lebih diarahkan ke batang padinya.
"Kalau disemprot permukaan saja, telur atau hama wereng di bagian dalam tubuh tanaman padi itu malah tidak kena obat. Kalau begini artinya penyemprotan itu kurang efektif dan hasil dicapai juga tak maksimal," jelas Hairul.
Ditambahkannya lagi, hama wereng menyerang tanaman padi dengan cara menggerogoti bagian batangnya sehingga membuat tanaman ini akhirnya mati dalam waktu sekitar 4 hari. Sementara padi yang diserang hama itu biasanya berumur 40-50 hari atau ketika mulai mekar dan akan berisi.
Menurut Hairul, meski saat ini hama wereng menyerang sekitar 1.342 hektar sawah di Kukar, bukan berarti akan menyebabkan terjadinya gagal panen.
"Melalui bantuan yang kami berikan, kami harap mampu menekan kerugian yang diderita petani. Paling tidak 10% dari hasil yang ditargetkan para petani," kata Hairul.
Seperti diberitakan sebelumnya, ribuan hektar sawah di 9 kecamatan di Kukar diserang hama wereng. Akibat kejadian ini, Disperta Kukar pun menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kukar. (win)
|