Tim ZBPA se-Kukar Ikuti Lokalatih, Pertajam Penurunan Jumlah Pekerja Anak
Lorenz Sinaga dari Ditjen Binwasnaker Depnakertrans RI disaksikan Wabup Samsuri Aspar (kiri) saat memasang secara simbolis tanda peserta Lokalatih ZBPA Kukar Photo: Humas Kukar/Noraida
|
KutaiKartanegara.com - 15/02/2006 20:38 WITA
Program Zona Bebas Pekerja Anak (ZBPA) yang dilaksanakan Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar)sejak 2002 lalu, kini menampakkan hasil positifnya. Hal ini ditandai dengan semakin berkurangnya jumlah pekerja anak hingga mencapai jumlah 3.012 anak pada tahun 2005. Padahal sebelum ZBPA dicanangkan, jumlah pekerja anak di Kukar mencapai 11.623 anak pada tahun 2000.
Dengan berbekal optimisme dan untuk lebih mempertajam keberhasilan program ini, Pemkab Kukar bersama Komite ZBPA sebagai pelaksana program ini tadi siang melaksanakan Lokakarya dan Pelatihan (Lokalatih) bagi anggota Komite ZBPA Kukar dan Tim ZBPA Kecamatan se-Kukar.
Pembukaan Lokalatih ini dilakukan Wakil Bupati Drs H Samsuri Aspar MM disaksikan Muspida, pejabat Eselon III di lingkungan Ditjen Pengawasan Tenaga Kerja Depnakertrans RI dipimpin Lorenz Sinaga serta kepala dinas/instansi Pemkab Kukar lainnya.
Ketua Komite ZBPA Kukar Drs H Basran Yunus MM mengatakan, lokalatih yang diikuti 100 peserta ini bertujuan untuk memantapkan program aksi ZBPA di Kukar tahun 2006-2007 disamping menyusun rencana strategis program untuk tahun 2006-2010.
Ketua Komite ZBPA Kukar H Basran Yunus menargetkan kembali terjadi penurunan jumlah pekerja anak pada tahun ini hingga 53% Photo: Agri | | |
Dikatakannya, sejak dicanangkan 4 tahun lalu program ini telah cukup berhasil yang ditandai dengan penurunan jumlah pekerja anak di Kukar yang cukup signifikan. "Untuk 2006-2007 Komite ZBPA menargetkan penurunan hingga mencapai 53% atau berkisar sekitar 1.605 anak lagi," ujarnya.
Capaian target hingga 53% ini, lanjut Basran Yunus, berkat usaha sosialisasi dan kesadaran masyarakat serta ditunjang Perda No 9/2004 Tentang ZBPA.
Sementara Lorenz Sinaga mengatakan, pemerintah melalui Depnakertrans RI mendukung sepenuhnya program ZBPA yang dilaksanakan Pemkab Kukar.
Diakuinya program ZBPA di Kukar merupakan program kebanggaan nasional karena satu-satunya program yang didukung salah satu lembaga di PBB yakni ILO (International Labour Organization). "Ternyata pelaksanaan ZBPA di Kukar mengarah pada tujuannya yaitu semakin memperkecil jumlah pekerja anak," katanya.
Sementara Wabup Samsuri Aspar mengatakan, melalui lokalatih ini dapat menghasilkan pemikiran yang bersifat terobosan terutama dalam mengurangi pekerja anak di Kukar. Samsuri Asapr juga meminta peserta meninjau ulang Perda No 9/2004 tentang ZBPA di Kukar yang dinilainya masih banyak kelemahan.
"Karena upaya penghapusan pekerja anak bukan lah hal yang mudah dan dapat dilakukan dalam waktu singkat, tetapi merupakan suatu proses panjang, terpadu dan berkelanjutan," demikian katanya.
Dari data komite ZBPA maka pekerja anak di 18 Kecamatan se-Kukar, yang paling besar jumlahnya saat ini ada di Kecamatan Marang Kayu, Kecamatan Muara Kaman dan Muara Wis. (win)
|