Samarinda Reptile Sambangi Tenggarong Hewan Reptil Juga Butuh Kasih Sayang Foto Kiri: Beberapa orang anak dengan berani memegang ular sanca yang jinak (kiri) | Foto Kanan: Seorang pria tampak sumringah saat memanggul seekor ular pyton Photo: Agri
Seorang gadis kecil tanpa rasa takut memegang dua ekor anak buaya muara Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 16/02/2016 13:07 WITA
Memelihara binatang seperti kucing, ikan atau burung mungkin sudah banyak orang yang melakoninya. Namun bagaimana jika memelihara binatang melata seperti buaya, kalajengking atau ular? Tentu hanya sebagian kecil orang yang menggemarinya.
Bagi masyarakat awam, binatang reptil masih dianggap sebagai binatang yang berbahaya. Jangankan untuk dipelihara, tak jarang binatang-binatang itu dibunuh oleh warga jika ditemukan berada di lingkungan pemukiman.
Berangkat dari hal itu, komunitas penggemar hewan melata asal 'Kota Tepian' Samarinda yang tergabung dalam Samarinda Reptile akhir pekan lalu melakukan sosialisasi ke masyarakat Tenggarong untuk ikut mencintai reptil.
Puluhan hewan reptil dibawa ke taman pedestrian Jembatan Kartanegara, hari Minggu (14/02) lalu. Ada ular sanca, ular pyton, buaya, iguana, biawak, kalajengking, kura-kura dan reptil lainnya.
Kehadiran puluhan anggota komunitas Samarinda Reptile bersama aneka binatang melata ini tak pelak mendapat perhatian antusias dari warga Tenggarong yang biasa bersantai di taman itu.
Meski dihinggapi rasa takut dan was-was, banyak warga yang memberanikan diri untuk foto 'selfie' bersama hewan-hewan itu, seperti ular, buaya dan iguana.
Warga memanfaatkan kehadiran binatang-binatang reptil ini untuk melakukan foto selfie Photo: Agri
Seorang gadis sempat was-was saat hendak foto bareng seekor iguana Photo: Agri | | |
Beberapa orang anak dan balita bahkan mulai berani untuk sekedar menyentuh badan ular sanca yang dilepaskan di taman itu. "Kalau ular sanca dan ular pyton ini sudah jinak. Lagipula ular jenis ini tidak berbisa," kata ketua komunitas Samarinda Reptile, Puji Muhammad.
Ditambahkan Puji, kehadiran mereka ke Tenggarong untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang aktivitas komunitas Samarinda Reptile, sekaligus menyosialisasikan bahwa hewan-hewan reptil yang dianggap berbahaya itu juga butuh kasih sayang dari manusia.
"Komunitas ini juga kami bentuk sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, khususnya reptil. Tak hanya sekedar memelihara, beberapa orang anggota juga telah mulai melakukan breeding atau beternak hewan reptil, seperti mengawinsilangkan ular agar menghasilkan ular dengan motif kulit yang unik," ujarnya.
Puji pun menghimbau kepada warga masyarakat untuk tidak menyakiti bahkan membunuh reptil yang ditemukan di lingkungan pemukiman. "Kami siap membantu untuk mengamankan reptil tersebut. Warga bisa menghubungi kami di nomor 081350405779," imbuhnya. (win)
|