Kesultanan Kutai Laksanakan Adat Menjamu Benua Suasana upacara adat Menjamu Benua di depan Museum Mulawarman, Tenggarong, Rabu (03/06) sore Photo: Humas Kukar/Zulkifli
Seorang pawang Belian membacakan mantera-mantera sebagai pemberitahuan kepada makhluk gaib tentang akan dilaksanakannya pesta adat Erau Photo: Humas Kukar/Zulkifli
|
KutaiKartanegara.com - 03/06/2015 21:41 WITA
Setelah tadi pagi menggelar upacara adat Beluluh, pihak Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura juga melaksanakan ritual adat lainnya dalam rangka menyambut Erau 2015, yakni Menjamu Benua.
Kegiatan upacara adat Menjamu Benua yang digelar mulai pukul 14.30 WITA ini dilakukan di 3 tempat di kota Tenggarong, yakni di kawasan Tanah Habang, Kelurahan Mangkurawang, yang disebut sebagai Kepala Benua.
Kemudian dilanjutkan di Kelurahan Panji, tepatnya di depan Museum Mulawarman sebagai Tengah Benua. Dan terakhir di Kelurahan Timbau sebagai Buntut Benua, tepatnya di tepian sungai Mahakam yang letaknya tak jauh dari lokasi pembangunan Jembatan Kartanegara.
Beraneka ragam makanan dan kue yang rata-rata terbuat dari tepung ketan disajikan dalam ritual adat ini. Diiringi tetabuhan gong, seorang pawang Belian membacakan mantera-mantera sebagai pemberitahuan kepada makhluk gaib akan dilaksanakannya pesta adat Erau.
"Upacara adat Menjamu Benua bermakna memberi makan kepada para gaib yang mendiami wilyaah Kutai, sekaligus untuk memohon kepada Tuhan YME agar Sultan dan kerabatnya diberikan keselamatan, demikian juga masyarakat maupun orang yang berkunjung ke Tenggarong pada saat Erau," demikian ujar Koordinator Sakral Kesultanan Kutai, Awang Demang Nata Krama.
Pelaksanaan upacara adat Menjamu Benua ini mendapat perhatian antusias sejumlah warga yang melintas di sekitar tempat pelaksanaan acara. Bahkan sejumlah warga dipersilakan mencicipi aneka makanan yang disajikan usai pelaksanaan ritual tersebut. (win)
|