Sungai Tenggarong Meluap, 800 Rumah Warga Loa Ipuh Terendam Air Warga di Jalan Gunung Belah, Tenggarong, menggunakan perahu ketinting setelah banjir merendam kawasan tersebut Photo: Agri
Salah satu rumah milik warga Jalan Gunung Triyu telah terendam air sedalam kurang lebih 40 cm Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 11/01/2014 22:41 WITA
Luapan sungai Tenggarong akibat tingginya curah hujan beberapa hari terakhir membuat ratusan rumah di 23 RT di Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, sejak Jum'at (10/01) kemarin.
Dari data sementara yang terpampang di Posko Penanggulangan Bencana Banjir BPBD Kutai Kartanegara (Kukar), hingga saat ini terdapat 800 rumah warga yang terendam air.
"Sementara ini ada 880 kepala keluarga atau 2.957 warga yang menjadi korban banjir. Dengan ketinggian air didalam rumah berkisar antara 20 cm hingga 50 cm," kata Kepala BPBD Kukar H Darmansyah.
Menurut Darmansyah, banjir yang melanda kawasan Teriti dan Bekotok di Kelurahan Loa Ipuh ini dikarenakan besarnya debit air sungai Tenggarong setelah hujan deras mengguyur Tenggarong dalam beberapa hari terakhir.
Ketika ditanya apakah ada tanggul tambang batu bara yang jebol seperti kasus yang terjadi pada tahun 2010 lalu, Darmansyah membantahnya. "Tim kami sudah menelusuri ke hulu sungai, ternyata tidak ada tanggul yang jebol," ujarnya.
Air luapan sungai Tenggarong mengalir cukup deras di dalam sebuah gang di Jalan Gunung Belah Photo: Agri
Bupati Rita Widyasari memberikan bantuan uang tunai kepada Camat Tenggarong untuk keperluan dapur umum Photo: Agri | | |
Banjir di Kelurahan Loa Ipuh ini mendapat perhatian serius dari Bupati Kukar Rita Widyasari yang menyempatkan datang meninjau banjir di kawasan tersebut tadi sore.
Saat berada di posko banjir BPBD Kukar, Rita juga memberikan bantuan pribadi berupa uang Rp 100 juta untuk keperluan dapur umum. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Bupati Rita kepada Camat Tenggarong H Tajuddin Noor.
Rita berharap agar bantuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuat dapur umum guna melayani warga korban banjir yang sudah tak dapat lagi melakukan kegiatan memasak.
Banjir yang melanda kawasan Teriti di Kelurahan Loa Ipuh mulai merendam ratusan rumah warga sejak Jum'at sore dan terus mengalami peningkatan pada malam hari.
Menurut Iwan, warga RT 63 Kelurahan Loa Ipuh yang rumahnya ikut terendam air, banjir di kawasan Jalan Gunung Triyu malah terus meningkat pada Sabtu siang.
"Jadi banjir ini tidak menunjukkan tanda-tanda surut sejak kemarin, malah terus naik pada hari ini. Kami hanya berharap agar banjir ini cepat surut. Dan juga kami sangat mengharapkan bantuan air bersih dan makanan nasi bungkus. Karena untuk memasak, sudah tidak memungkinkan lagi," katanya. (win)
|