Kabupaten Kesultanan Wisata Seni Budaya Festival Erau Agenda Dokumen
       
Arsip Berita Gallery Download Direktori Data Forum Buku Tamu
RSUD A.M. Parikesit
Agenda/Events
Cerita Pendek

Akan Ku Tunggu
Oleh: Rhony Samlan

Beberapa menit lagi kapal fery akan segera berangkat. Akan tetapi mataku masih saja kesana kemari untuk mencari sesuatu. Atau lebih tepatnya seseorang. Biasanya setiap saat aku selalu berjumpa dengannya di kapal ini atau kapal satunya. Mengantri atau sudah berada di ...

Ratusan Anak Muda Tenggarong Peringati 2 Tahun Tragedi Jembatan Kartanegara

Kawasan tepian Mahakam di sekitar eks Jembatan Kartanegara dipadati anak muda kota Tenggarong untuk mengenang 2 tahun tragedi runtuhnya Jembatan Kartanegara, Selasa (26/11) soreKawasan tepian Mahakam di sekitar eks Jembatan Kartanegara dipadati anak muda kota Tenggarong untuk mengenang 2 tahun tragedi runtuhnya Jembatan Kartanegara, Selasa (26/11) sore
Photo: Agri


Istri mendiang Supriadi, Sulastri, menaburkan bunga di tepian sungai Mahakam
Istri mendiang Supriadi, Sulastri, menaburkan bunga di tepian sungai Mahakam
Photo: Agri

KutaiKartanegara.com - 27/11/2013 09:06 WITA
Runtuhnya Jembatan Kartanegara pada dua tahun lalu masih menyisakan kenangan pahit yang tak dapat dilupakan bagi warga Kutai Kartanegara (Kukar), terutama para keluarga korban maupun sahabat dekat korban.


Dalam tragedi runtuhnya Jembatan Kartanegara pada 26 November 2011 lalu, tercatat ada 24 korban tewas dan 12 korban yang belum ditemukan hingga saat ini.


Untuk mengenang 2 tahun tragedi runtuhnya Jembatan Kartanegara yang jatuh pada Selasa (26/11) kemarin, ratusan anak muda dari sejumlah komunitas berkumpul di kawasan sekitar reruntuhan Jembatan Kartanegara untuk memanjatkan doa serta tabur bunga di tepian sungai Mahakam.


Beberapa komunitas yang hadir pada kegiatan ini diantaranya adalah dari komunitas Kukar Kreatif, Asosiasi Duta Wisata Indonesia (Adwindo) Kukar, kelompok suporter Mitra Mania dan Mitgirl Kukar, BPK OI Kukar, Pena Real Madrid de Indonesia (PRMI) Regional Kukar dan United Indonesia Kukar.


Kemudian ada pula dari Distorsi, TKC (Tenggarong Kutai Carnival), TDC (Tenggarong Drummer Community), Lanjong, Wamapala Unikarta, keluarga besar SMAN 1 Tenggarong, serta 2 orang keluarga korban yakni Sulastri (istri alm Supriadi) dan Sumarni (istri alm Samsul).



Sejumlah pelajar SMAN 1 Tenggarong menyanyikan lagu bertajuk Gugur Bunga mengiringi kegiatan tabur bunga di tepi Mahakam
Photo: Agri

Kegiatan ini diawali dengan pembacaan puisi yang dibawakan seniman kota Tenggarong, Nala Arung. Kemudian, Sulastri mewakili keluarga korban dengan penuh haru mengucapkan terima kasih atas kehadiran komunitas anak muda di Tenggarong yang datang untuk mengenang dan mendoakan korban runtuhnya Jembatan Kartanegara.


Setelah pembacaaan doa, acara dilanjutkan dengan tabur bunga di tepi sungai Mahakam diiringi nyanyian lagu bertajuk Gugur Bunga yang dibawakan kelompok paduan suara SMAN 1 Tenggarong.


Baik Sulastri (31) maupun Sumarni (26) tak mampu membendung air mata saat prosesi tabur bunga dilaksanakan. Awan mendung dan hujan gerimis yang turun sore kemarin ikut mewarnai suasana tabur bunga di dalam area proyek pembangunan Jembatan Kartanegara yang baru itu.


Diakui Sulastri, dirinya masih selalu diliputi kesedihan semenjak ditinggal sang suami. "Pada saat runtuhnya jembatan itu, saya sedang hamil 2 bulan. Sedangkan anak pertama kami masih berusia 6 tahun. Hingga kini, saya masih sering menangis jika teringat almarhum suami saya. Anak saya Indah yang sering menghibur saat saya menangis sendirian di kamar," imbuhnya.


Sulastri yang kini bekerja sebagai pegawai honorer Balitbangda Kukar mengaku masih cukup kesulitan menghidupi kedua anaknya. Mereka pun kini tinggal di rumah orangtua Sulastri, setelah rumah mendiang suaminya di Loa Kulu terkena musibah kebakaran pada awal 2013 lalu.


"Saya berharap ada perhatian dari Pemkab Kukar terhadap keluarga korban. Kalau mengandalkan gaji honorer saya yang cuma Rp 800 ribu per bulan, cukup sulit. Sedangkan biaya hidup sekarang sudah makin mahal. Saya juga masih belum tahu apakah masih ada beasiswa untuk anak-anak saya nanti. Terakhir kami menerima beasiswa untuk anak saya pada Desember 2012. Untuk tahun ini saya belum tahu, masih ada atau tidak," demikian katanya. (win)


Sebelum dilakukan tabur bunga, para anak muda kota Tenggarong terlebih dahulu memanjatkan doa bagi para korban runtuhnya Jembatan Kartanegara pada 26 November 2011
Photo: Agri

 
Pasang Iklan
Pasang Iklan
Username
Password  
Info Odah Etam
Politik & Peristiwa   Pemerintahan   Ekonomi & Bisnis   Hukum & Kriminal
Peringatan HUT Kota Tenggarong ke-240, Bupati Edi Damansyah dan Kerabat Kesultanan Kutai Ziarah ke Makam Aji Imbut
Bertabur Aneka Doorprize, Serunya Media Gathering PWI Kukar
 
Bupati Edi Damansyah Paparkan Prestasi dan Capaian Pembangunan Kukar Tahun 2022
32 Pejabat Struktural dan Fungsional Pemkab Kukar Dimutasi
 
PT Tunggang Parangan Perbaharui MOU Dengan Kejari Kukar
Semangat Baru PT Tunggang Parangan Untuk Berikan PAD Bagi Kukar
 
Pelaku Teror Masjid Diringkus Polisi, Mengaku Sering Keluar Masuk Rumah Sakit Jiwa
IRT Pelaku Pembakaran Rumah Ditangkap Dalam Perjalanan ke Banjarmasin
             
Hiburan   Olahraga   Seni Budaya   Pendidikan
Kukarland Festival Jadi Agenda Tahunan di Kukar
Ada Pemecahan Rekor MURI di Kukarland Festival 2023
 
Susun Program Kerja 2023, Askab PSSI Kukar Laksanakan Kongres Biasa
Kalahkan LIP FC di Partai Final, TM FC Juara Liga 1 Askab PSSI Kukar 2022
 
Erau Adat Kutai Kembali Dilaksanakan, Sultan Kutai Jalani Ritual Beluluh
Puncak Pelaksanaan Erau 2022 Ditandai Dengan Mengulur Naga dan Belimbur
 
SMAN 3 Samarinda dan SMPN 1 Tenggarong Juara Umum LKBB The Velocity of Nusantara se-Kaltim 2022
Penantian Panjang Hingga 8 Tahun, Gedung Baru SMAN 1 Tenggarong Akhirnya Siap Digunakan
Arsip Berita Berdasarkan Tahun :  
Arsip Berita Berdasarkan Kategori :  
             
Kabupaten
Kecamatan
Kesultanan
Festival Erau
Seni Budaya
Kesah Loco
Cerita Pendek
Wisata
Direktori
KutaiKartanegara.com