Dinas Kesehatan Kukar Datangi Nurul
Beginilah kondisi Nurul yang mengalami gangguan saraf ditemani ibunya Masnah Photo: Humas Kukar/Irwan Wadi
|
KutaiKartanegara.com - 20/03/2012 23:55 WITA
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sangat prihatin terhadap kondisi yang dialami Nurul (21), warga Gang 3 Kelurahan Mangkurawang, Tenggarong, yang menderita penyakit saraf pusat sejak ia masih bayi.
Setelah mendapatkan informasi tentang adanya warga yang menderita penyakit tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) drg Koetijo Wibdarminto didampingi Kabag Humas & Protokol Dafip Haryanto langsung bergerak untuk mengunjungi kediaman Masnah, ibu dari Nurul.
Masnah pun mempersilakan rombongan pejabat Pemkab Kukar itu untuk masuk ke dalam rumah mereka yang sederhana untuk melihat langsung kondisi Nurul yang mengalami kelumpuhan.
"Anak saya mengalami gangguan ini sejak enam hari setelah dilahirkan, tiba-tiba kondisinya demikian," kata Masnah menceritakan kronologis yang diderita anaknya.
Setelah melihat kondisi Nurul, Kadis Kesehatan Koetijo mengatakan bahwa secara medis sistem sarafnya sudah terganggu, dan juga mengalami gangguan mental. "Dinas kesehatan dalam hal ini sangat peduli dan akan berupaya memberikan yang terbaik melalui program Jamkesda, kalau masalah sembuhnya hanya Allah yang dapat menyembuhkannya," katanya.
Namun yang terpenting, kata dia, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan sudah berupaya untuk membantu pengobatan gratis dan akan berusaha memberikan yang terbaik. "Bagi saya sekarang adalah bagaimana mempertahankan kelangsungan hidup ibu dan anak ini baik itu melalui jaminan sosialnya, perbaikan rumah, ya semua lintas sektor kita memberikan perhatian dan harus dibantu," ujarnya.
Sementara Kabag Humas & Protokol Dafip Haryanto setelah mengunjungi Nurul juga langsung melaporkan hal tersebut kepada Wakil Bupati Kukar HM Ghufron Yusuf
Wabup Kukar mengaku sangat prihatin terhadap kondisi Nurul. Tak hanya itu, Ghufron juga meminta kepada Dinas Sosial agar rumah kediaman Nurul bisa didata untuk dimasukkan ke dalam program bedah rumah.
Menurut dia, dengan kondisi seperti itu juga sangat diperlukan sosialisasi secara terus menerus agar warga sekitar umumnya di Kukar betul-betul memahami betapa pentingnya dampak lingkungan terhadap kesehatan mulai dari gizi seimbang dan lainnya.
"Saya juga meminta kepada dinas/intansi teknis agar melakukan sosialisasi terutama didaerah pinggiran betapa pentingnya gizi dan sanitasi yang sehat," pintanya.
Ditambahkan Ghufron, sosialisasi ini juga dimulai dari RT dan Kepala Desa setempat sebagai ujung tombak pemerintah dalam segala program pembangunan di Kukar, "Saya berharap kepada aparat terdepan ini nantinya perlu di utamakan betapa pentingnya gizi dan sanitasi yang sehat," harapnya. (irw)
|