Kecelakaan Ferry Tradisional di Tenggarong, Satu Penumpang Hilang
Kesibukan di sekitar terminal ferry tradisional setelah terjadinya tabrakan Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 25/12/2011 07:36 WITA
Tepat satu bulan setelah runtuhnya Jembatan Kartanegara, sebuah musibah kembali terjadi di ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Tenggarong.
Kali ini, musibah kecelakaan terjadi di perairan sungai Mahakam ketika sebuah ferry tradisional yang mengangkut sejumlah sepeda motor dan belasan penumpang tenggelam setelah ditabrak kapal motor pada Sabtu (24/12) petang sekitar pukul 19.20 WITA.
Akibat dari peristiwa nahas tersebut, 8 sepeda motor tenggelam ke dasar sungai Mahakam. Sementara 1 orang penumpang bernama Yuli Setiawan dilaporkan hilang. Sedangkan 17 penumpang lainnya berhasil diselamatkan.
Menurut keterangan sejumlah warga, ferry tradisional tersebut tengah menyeberangi sungai Mahakam dari arah Kelurahan Baru di Tenggarong menuju Desa Loa Raya di Tenggarong Seberang.
Namun tepat di tengah perjalanan, ferry tradisional yang dikemudikan Bahril (42) tersebut dihantam sebuah kapal motor yang bergerak cukup cepat dari arah hilir menuju pedalaman Mahakam.
Badan ferry tradisional langsung pecah akibat tabrakan keras itu. Belasan penumpang ferry yang masih mengapung kemudian diselamatkan para pemilik ferry tradisional lainnya. Beberapa korban yang mengalami luka langsung dilarikan ke RSUD AM Parikesit, Tenggarong.
Wabup Kukar HM Ghufron Yusuf memantau langsung ke lapangan terkait kecelakaan yang melibatkan sebuah kapal motor dengan ferry tradisional Photo: Agri | | |
Usai kejadian, pihak tim SAR langsung melakukan pencarian satu orang penumpang pria bernama Yuli Setiawan yang memang tidak bisa berenang dan tidak mengenakan pelampung saat kejadian. Namun hingga berita ini diturunkan belum diketahui bagaimana nasib pekerja asal Jawa Timur itu.
Musibah kecelakaan ini juga mendapat perhatian serius dari Pemkab Kukar. Wakil Bupati Kukar HM Ghufron Yusuf langsung turun ke lapangan untuk memantau proses pencarian korban.
Wabup Ghufron didampingi Dandim 0906/TGR Dendy Suryadi tadi malam bahkan menggelar pertemuan khusus dengan puluhan motoris dan pemilik terminal ferry tradisional di sebuah ruang kelas SDN 002 Loa Raya, Tenggarong Seberang, guna membahas keselamatan transportasi ferry tradisional yang memang marak pasca runtuhnya Jembatan Kartanegara.
Sementara itu, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi terkait kecelakaan di sungai Mahakam itu. "Hingga saat ini sudah ada dua tersangka yang ditetapkan," demikian kata Kasubag Humas Polres Kukar, AKP I Nyoman Subratha.
Sekedar informasi, aktivitas penyeberangan ferry tradisional semakin marak pasca runtuhnya Jembatan Kartanegara yang menghubungkan Tenggarong dengan Tenggarong Seberang.
Tergantung ukurannya, kapal ferry tradisional ini ada yang bisa mengangkut 2 sampai 5 mobil, dan ada pula yang khusus diperuntukkan membawa sepeda motor dengan jumlah 8 hingga 20 sepeda motor. (win)
|