Tragedi Jembatan Kartanegara Menko Kesra dan Menteri PU Tinjau Lokasi
Menko Kesra RI Agung Laksono (tengah) didampingi Bupati Kukar Rita Widyasari dan Kapolres Kukar I Gusti Kade Budhi Harryarsana Photo: Humas Kukar/Heru Abdi
|
KutaiKartanegara.com - 27/11/2011 20:18 WITA
Musibah ambruknya Jembatan Kartanegara di kota Tenggarong mendapat perhatian serius dari Pemerintah Republik Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahkan mengutus menteri terkait untuk meninjau langsung ke Tenggarong.
Minggu (27/11) dini hari sekitar pukul 02.00 WITA, Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat RI Agung Laksono bersama Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto tiba di lokasi kejadian.
Keduanya didampingi Kabareskrim, Dirjen Bina Marga Kemen PU RI, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari, Kapolres Kukar AKBP I Gede Kade Budi Harryarasana, serta pejabat lainnya.
Selain melihat langsung lokasi kejadian, kedua menteri juga menyempatkan menjenguk korban yang dirawat di RSUD AM Parikesit Tenggarong.
"Musibah ini terjadi pada Sabtu (26/11) sore sekitar pukul 16.25 WITA. Sejauh ini tercatat 43 korban, 4 meninggal dunia dan 37 luka-luka. "Korban dirawat dengan baik dan dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah," ujar Menko Kesra Agung Laksono.
Dikatakannya, mulai pagi ini pencarian korban di sekitar lokasi kejadian diteruskan, namun belum diketahui berapa jumlah korban yang masih belum ditemukan.
Pasalnya, lanjut Agung, berdasarkan keterangan korban yang selamat yang ditemuinya, masih banyak kendaraan yang ikut ambruk bersama badan jembatan, dan kemungkinan besar ada banyak korban di dalamnya.
Dikatakan Agung, belum bisa dipastikan sebab-sebab ambruknya jembatan. "Karena tentunya diperlukan investigasi mendalam agar dapat diambil kesimpulan yang tepat. Tentu saja investigasi tersebut dilakukan oleh para ahli," katanya.
Diakuinya memang sudah ada beberapa keterangan yang masuk namun, belum dapat disimpulkan sebelum dilakukan penyelidikan secara tuntas oleh para ahli tersebut bersama pihak kepolisian. "Hari ini tim ahli PU akan tiba untuk melakukan penyelidikan," demikian kata Menko Kesra. (her)
|