Rekor Ski Air Sejauh 42,8 Kilometer Dipecahkan di Atas Mahakam Rekor Ski Air sepajauh 42,8 berhasil ditorehkan di perairan Mahakam dari Tenggarong menuju Samarinda Photo: Humas Kukar/Heru Abdi
Panglima TNI Laks Agus Suhartono didampingi Gubernur Awang Faroek dan Bupati Rita Widyasari melepas iring iringan atlet ski air yang ditandai dengan membunyikan terompet Photo: Humas Kukar/Heru Abdi
|
KutaiKartanegara.com - 23/01/2011 19:58 WITA
Rekor Ski Air sejauh 42,8 kilometer berhasil dipecahkan. Yang membanggakan, sejarah itu dicatat di atas Sungai Mahakam, mulai dari ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Tenggarong, menuju kota Samarinda.
Pemecahan rekor ski air yang masuk Museum Rekor Indonesia (MURI) ini dilepas tadi pagi di Tenggarong oleh Panglima TNI Laks Agus Suhartono didampingi Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek, Bupati Kukar Rita Widyasari serta sejumlah pejabat penting lainnya.
Acara pemecahan rekor ski air yang digagas Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia (PSASI) Kaltim bekerjasama dengan Pangkalan TNI AL (Lanal) Balikpapan dan Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) ini sekaligus dalam rangka memeriahkan HUT Kaltim ke-54.
Tercatat ada 29 atlet ski air yang dilibatkan dalam pemecahan rekor ini, yang terdiri dari 24 pria dan 5 wanita. Mereka berasal dari DKI Jakarta, Bali, Kepulauan Riau, Gorontalo dan Kaltim, bahkan lima di antaranya berasal dari Kukar.
Pelepasan atlet ski ini dilakukan sekitar pukul 08.30 WITA dari dermaga depan Rumah Jabatan Ketua DPRD Kukar di Jl KH Akhmad Mukhsin, Tenggarong. Sementara finish-nya di dermaga depan Lamin Etam Samarinda.
Panglima TNI Laks Agus Suhartono diikuti Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan Bupati Kukar Rita Widyasari serta Ketua DPRD Kukar Salehudin yang juga Ketua PSASI Kaltim, didaulat melepas iringan atlet ski air yang ditarik 10 speedboat ditandai dengan membunyikan terompet.
Dalam sambutannya Laksamana Agus Suhartono menyambut baik kegiatan itu. Pasalnya kegiatan ini bisa mempopulerkan olahraga Maritim khususnya Ski Air menjadi andalan olahraga nasional.
Agus juga menilai bahwa Kaltim serius dalam hal pengembangan olahraga, hal tersebut terlihat dengan prestasi Kaltim yang berhasil meraih posisi ke tiga pada PON XVII 2008 lalu. "Kaltim bisa jadi contoh bagi daerah lain dalam pengembangn dan pelaksanaan even olahraga seperti ini," ujarnya.
Ia juga berpesan agar Kaltim sebagai daerah yang memiliki perairan yang luas terus melakukan pembinaan atlet Ski Air. Pembinaan tersebut tentunya untuk melahirkan bibit-bibit atlet yang nantinya diharapkan dapat mengharumkan nama daerah dan negara.
Sementara Rita mengaku gembira Tenggarong dipilih sebagai tempat start bagi pelepasan pembuatan rekor ski air terjauh itu. Sehingga masyarakat disepanjang jalur lintasan dapat menyaksikan langsung bagaimana para atlet ski air dari berbagai daerah membuat catatan emas di sungai Mahakam.
Dikatakannya dengan wilayah perairan yang lebih dari 4 ribu km persegi, masyarakat Kukar sangat akrab dengan kehidupan bahari. Mulai dari kegiatan mata pencaharian sehari-hari, transportasi, hingga wisata alam.
Selain itu, setiap tahun Mahakam juga menjadi sarana bagi lomba perahu naga dan lomba perahu motor yang digelar bersamaan dengan festival adat erau yang berlangsung setiap bulan Juli. "Even pembuatan rekor ini tentu akan berdampak dalam mempromosikan Tenggarong sebagai tujuan wisata," ujarnya.
Senada diungkapkan Salehuddin. Ia mengatakan, keberhasilan pelaksanaan kegiatan tersebut tentu akan membawa nama harum bagi daerah dan menorehkan sejarah di atas Sungai Mahakam yang menjadi kebanggaan masyarakat Kaltim, khususnya masyarakat Kukar.
"Semoga even yang langka ini menjadi momen spesial dalam memeriahkan HUT KALTIM, khususnya dalam menggelorakan semangat membangun daerah, serta semangat untuk terus menjaga dan melestarikan alam serta budaya," ujarnya lagi.
Dalam aksi pemecahan rekor tadi pagi, 11 atlet jatuh selama perjalanan. Sedangkan, 18 orang lainnya mampu bertahan hingga garis finish, 3 orang di antaranya atlet ski wanita. Dan Devira Adyannie Warouw (14) menjadi atlet terakhir yang berhasil bertahan hingga garis finish. (her/gun)
|