Aksi Donor Darah VICO Indonesia Triwulan I/2009 Himpun 184 Kantong Darah
Manager Production Coord & Transmission Nanang Wasis saat mendonorkan darahnya Photo: VICO Indonesia/Bastian
|
KutaiKartanegara.com - 23/01/2009 08:40 WITA
BPMIGAS–VICO Indonesia kembali mewujudkan tekad untuk menjadi kontributor darah terbanyak di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) lewat aksi Donor Darah yang digelar di Kecamatan Muara Badak dan Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Aksi sosial Donor Darah ini juga dikaitkan dengan pelaksanaan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diperingati secara nasional dari 12 Januari hingga 12 Februari.
Antusias karyawan VICO Indonesia dan mitra kerjanya untuk menyumbangkan darah memang sangat tinggi. Hal itu terlihat saat digelar Donor Darah di Badak Gymnasium, Selasa (20/01) lalu.
Bahkan pihak manajemen VICO Indonesia sangat mendukung kegiatan ini. Contohnya saja Manager Production Coord & Transmission Nanang Wasis yang telah 24 kali mendonorkan darahnya. Selain itu, dr Suhartono dari Departemen Medical juga ikut antri sebagai peserta donor darah.
Dari hasil pelaksanaan selama dua hari yang digelar secara terpisah, pihak VICO Indonesia yang menggandeng PMI Samarinda berhasil menghimpun 145 kantong darah di wilayah Muara Badak. Sedangkan untuk wilayah VICO–Mutiara yang digelar Kamis (22/01) kemarin di Kecamatan Muara Jawa, berhasil terkumpul sebanyak 39 kantong darah.
Suasana aksi donor darah di Badak Gymnasium VICO Indonesia, Muara Badak, Selasa (20/01) lalu Photo: VICO Indonesia/Bastian | | |
Sementara dikatakan Kepala UTDC (Unit Transfusi Darah Cabang) PMI Samarinda, dr Asmarani Tenri Bali, kegiatan donor darah ini merupakan hasil kerjasama Departemen Medical VICO Indonesia dengan UTDC PMI Samarinda.
"VICO merupakan perusahaan yang sangat konsisten dalam membantu PMI memenuhi kebutuhan darah bagi penderita yang memerlukan darah. Bahkan selama 3 tahun berturut, VICO Indonesia menjadi kontributor terbanyak dalam menyediakan darah di Kaltim," ujarnya.
Secara rutin per triwulan, lanjut Asmarani, pihak VICO Indonesia menggelar aksi donor darah bekerjasama dengan PMI. "Dan setiap kali pelaksanaan, minimal kami memperoleh 100 kantong darah dari pegawai VICO dan mitra kerjanya," imbuhnya.
Dijelaskannya bahwa PMI Samarinda memerlukan sedikitnya sekitar 17.000 kantong arah per tahun. Dari jumlah tersebut, pihak PMI masih kekurangan sekitar 20 persen. "Makanya biasanya kami minta kepada pihak keluarga pasien untuk bisa mendonorkan darah sebagai pengganti," ungkap Asmarani.
Menurutnya, keluarga pasien dikenakan biaya untuk mendapatkan darah, karena tidak semua darah yang berhasil dihimpun bisa langsung ditransfusikan kepada penderita.
Darah tersebut harus disterilkan dari berbagai macam penyakit, seperti Hepatitis A, Hepatitis B, HIV/AIDS dan TBC.
"Nah, biaya untuk mensterilkan darah itulah yang sebenarnya dibayar keluarga korban termasuk juga pembelian kantong darah," jelas dokter yang mengenakan jilbab ini. (bas)
|