Semarak Pembukaan Erau 2008 Barisan pasukan Keraton Kutai mengawali dimulainya Kirab Pelangi Nusantara pada pembukaan Erau 2008 di Tenggarong Photo: Agri
Pj Gubernur Kaltim Tarmizi Abdul Karim saat menyalakan brong tanda dibukanya Erau 2008 Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 14/12/2008 23:43 WITA
Acara pembukaan Erau 2008 yang dipusatkan di Keraton Kutai Kartanegara, Tenggarong, tadi siang berlangsung meriah. Pembukaan Erau tersebut dilakukan Pj Gubernur Kaltim Tarmizi Abdul Karim usai prosesi Mendirikan Ayu.
Sebagai tanda dibukanya Erau Adat Kutai Kartanegara itu, dilakukan penyalaan tujuh buah brong atau obor raksasa oleh Pj Gubernur Kaltim Tarmizi Abdul Karim, bersama Staf Ahli Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Bidang Ekonomi & Iptek Titin Sukarya, Gubernur Kaltim Terpilih H Awang Faroek Ishak, dan Sekkab Kukar HM Aswin.
Kemudian Putra Mahkota Kesultanan Kutai HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat, Pangdam VI/Tanjungpura yang diwakili Danrem 061/ASN, dan Kapolda Kaltim yang Kapoltabes Samarinda.
Sajian tari massal Rakyat Bersembah yang turut menyemarakkan pembukaan Erau 2008 Photo: Yanda | | |
Pembukaan Erau 2008 makin bertambah semarak dengan hadirnya tari massal bertajuk Rakyat Bersembah yang dibawakan 300 penari dari kelompok seni atau sanggar tari se-Tenggarong.
Selain itu, ada pula barisan pasukan Kesultanan Kutai yang mengawali Kirab Pelangi Nusantara. Di barisan pertama, ada iring-iringan pemuda-pemudi Kutai yang membawa kembang serai aneka, aneka macam kue dan ayam jago.
Menyusul kemudian adalah barisan sejumlah kelompok atau paguyuban etnis yang ada di Kukar, seperti Bugis, Dayak, Bali, Jawa, Sasak, dan Manado. Kirab ditutup dengan penampilan kelompok Marching Band dari Sempekat Keroan Kutai dan SD Muhammadiyah Samarinda.
Sebagai sajian pamungkas, pembukaan Erau disemarakkan pula dengan penampilan Marching Band Gerbang Dayaku yang tampil membawakan 3 buah tembang, yakni Demi Waktu (Ungu), Xylophobia dan Jujur (Radja).
Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II (tengah) ikut mengabadikan suguhan Kirab pelangi Nusantara dengan kamera digitalnya Photo: Agri
Paguyuban masyarakat Bali ikut ambil bagian dalam Kirab Pelangi Nusantara Photo: Agri | | |
Dikatakan Sekkab HM Aswin, Erau pada prinsipnya merupakan bentuk manifestasi rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala anugerah yang telah diberikan kepada Sultan dan seluruh rakyat yang terwujud dalam bentuk pesta budaya rakyat.
Erau sebagai pesta budaya rakyat, lanjutnya, selalu mempertunjukkan betapa beragam dan kayanya kebudayaan daerah seperti tari, lagu, alat musik, barang kerajinan, olah raga tradisional, makanan tradisional dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sementara dikatakan Staf Ahli Menbudpar RI Bidang Ekonomi & Iptek, Titin Sukarya, Festival Erau bukan hanya event yang bisa mempromosikan pariwisata Kaltim atau Kukar pada khususnya, tetapi merupakan suatu alat untuk pengembangan dan pelestarian budaya lokal di daerah ini yang sudah dikenal sebagai kerajaan tertua di Indonesia.
"Departemen Kebudayaan & Pariwisata RI mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada Pemprov Kaltim, Pemkab Kukar maupun Kesultanan Kutai yang telah melaksanakan Festival Erau 2008," ujarnya.
Sedangkan Pj Gubernur Kaltim Tarmizi Abdul Karim dalam sambutannya berharap agar Festival Erau 2008 memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam meningkatkan pendapatan mereka. "Saya juga berharap agar kegiatan ini berjalan sukses, aman dan kondusif," kata Tarmizi.
Ditambahkannya, dewasa ini sering terdengar generasi muda sudah banyak meninggalkan kebudayaan asli yang diwariskan generasi pendahulunya.
"Tapi hal itu tidak perlu disalahkan. Seharusnya kondisi itu menjadi bahan koreksi dan introspeksi. Karena sangat mungkin kondisi yang demikian terjadi karena kegagalan dalam mengemas kebudayaan yang diwariskan tersebut," demikian katanya. (win/joe/nop)
|