Unjuk Rasa PMII Kukar di Gedung Dewan Berlangsung 'Panas' Ketua DPRD Kukar Rachmat Santoso (kiri) menyaksikan 'kericuhan' yang terjadi dalam aksi damai PMII Kukar Photo: Agri
Ketua PMII Kukar Junaidi menuntut kepada pemerintah pusat untuk mengkaji ulang rencana kenaikan BBM Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 12/05/2008 23:55 WITA
Aksi unjuk rasa PMII Kutai Kartanegara (Kukar) di gedung DPRD Kukar tadi siang berlangsung panas. Pasalnya salah seorang ajudan pejabat penting tak terima sumpah serapah seorang pengunjukrasa. Hampir saja terjadi baku hantam antar kedua orang tersebut jika tidak dilerai rekan-rekannya.
Untungnya peristiwa itu hanyalah sebuah aksi teatrikal alias sandiwara yang diperankan para kader PMII di hadapan Ketua DPRD Rachmat Santoso.
Dari awal sampai akhir, aksi unjuk rasa PMII yang menolak rencana kenaikan harga BBM tersebut tetap berlangsung damai kendati ada kegaduhan dari pukulan-pukulan jeriken maupun teriakan dan yel-yel pengunjukrasa.
Dalam aksi damai itu, Ketua PMII Kukar Junaidi menyerahkan aspirasi mereka kepada Ketua DPRD Rachmat Santoso berupa Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi terhadap rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah tersebut.
Ketua DPRD Kukar Rachmat Santoso menerima rekomendasi yang diserahkan Junaidi Photo: Agri | | |
Ada 5 butir tuntutan yang disampaikan PMII Kukar. Pertama, menuntut kepada Pemerintah Pusat baik Presiden untuk mengkaji ulang rencana kebijakan kenaikan harga BBM tersebut.
Kedua, DPR RI dituntut untuk berbuat maksimal mewakili aspirasi rakyat, bukan Partai, untuk menolak kenaikan BBM yang menindas kehidupan masyarakat kecil.
Ketiga, DPRD Kukar harus membuat surat penolakan rencana kebijakan kenaikan BBM kepada Presiden dan DPR RI di Jakarta.
Keempat, menuntut DPRD Kukar selaku wakil rakyat untuk ikut menyuarakan penolakan terhadap rencana kebijakan kenaikan harga BBM tersebut di Jakarta.
Salah seorang pengunjukrasa memikul jeriken sebagi simbol beratnya penderitaan rakyat atas naiknya harga BBM Photo: Agri | | |
Dan terakhir, menuntut DPRD Kukar agar menyampaikan surat rekomendasi PMII Kukar kepada pemerintah pusat sebagai wujud krihatinan terhadap persoalan bangsa ini ke depannya, terutama bagi masyarakat kecil yang mayoritas sebagai kaum tertindas.
Ketua DPRD Kukar Rachmat Santoso saat menerima pengunjukrasa menyatakan salut atas upaya para mahasiswa, khususnya kader PMII, untuk membela nasib rakyat kecil yang akan semakin terjepit jika harga BBM jadi dinaikkan.
Menurut Rachmat Santoso, pihaknya tetap menjaga komitmen untuk membela kepentingan rakyat Kukar. "Tapi kami tidak bisa sendirian tanpa adanya dukungan dari masyarakat dan mahasiswa seperti ini," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Rachmat, pihaknya akan segera menindaklanjuti aspirasi penolakan kenaikan harga BBM tersebut dan meneruskannya ke Pemerintah Pusat, baik kepada Presiden maupun DPR RI. (win)
|