PMII Kukar Maknai Harlah ke-48 Lewat Diskusi Internal
Suasana Dialog Internal PMII Kukar yang digelar dalam rangka memperingati Harlah PMII ke-48 Photo: Dok. PMII Kukar
|
KutaiKartanegara.com - 18/04/2008 21:18 WITA
Memperingati harlah atau hari jadinya yang ke-48, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kutai Kartanegara (Kukar) Kamis (17/04) malam kemarin menggelar Diskusi Internal dengan tema Reformulasi Gerakan PMII Dalam Konteks Perebutan Medan.
Kegiatan diskusi internal yang berlangsung di Sekretariat PMII Kukar ini menghadirkan Ketua Foksika PMII Kukar Tohari MK, Ketua Mabincam PMII Kukar Zaki Yudin Mair, Ketua BPPC PMII Kukar Asrin Suryanto dan Ketua Umum PC PMII kukar Junaidi.
Menurut Menurut Koordinator Harlah PMII ke-48, Rahmadi Wirantanus, peringatan Harlah PMII ke-48 ini merupakan ajang untuk konsolidasi pemikiran, wacana serta gerakan bagi PMII untuk berkiprah di lini perjuangan terhadap nilai-nilai dasar pergerakan PMII.
Selain itu, lanjutnya, dalam kegiatan Harlah ini pihaknya mencoba mengkaji gerakan PMII ke depan dalam konteks perjuangan. "Dialog Internal ini digelar untuk mengevaluasi serta menguliti PMII dalam upaya memformulasikan ulang gerakan PMII ke depan dan mensinergikan gerakan dengan kadernya sesuai dengan tuntutan realitas sosial yang ada saat ini," ujar Rahmadi.
Dalam forum dialog tersebut, tambahnya, PMII Kukar menyoroti persoalan pembangunan di Kukar yang belum maksimal menyentuh kehidupan masyarakat kelas bawah. Kemudian terlalu besarnya anggaran yang tersedot dengan sia-sia, serta kurang transparannya pembangunan di Kukar. "Sehingga Perda Transparansi perlu didorong untuk secepatnya diselesaikan," tandasnya.
Ditambahkannya, momen pelaksanaan Pilgub 2008 dan Pemilu 2009 juga merupakan agenda penting yang harus dikawal PMII, agar pesta demokrasi tersebut bukan hanya sebatas seremonial belaka tapi sebaliknya harus mampu memperbaiki kehidupan rakyat. "Termasuk pula persoalan politikus busuk, harus secepatnya diwacanakan kembali dalam rangka perbaikan dan pembenahan kenegaraan," imbuhnya.
"Kiprah yang telah dilakukan PMII selama 48 tahun dijadikan tolok ukur perjuangan ke depan. Kami berharap agar PMII tetap bisa berkibar seperti pengurusan saat ini dalam menjalankan fungsi kaderisasi gerakan," demikian katanya.
Momen peringatan Harlah PMII ke-48 juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi Ketua Umum PMII Kukar Junaidi yang bertajuk Di Persimpangan Jalan. Pembacaan puisi yang dikaloborasikan dengan aksi teaterikal ini dibawakan oleh kader Pembina Seni PMII Kukar Buchari Adi Jaya, Zumain dan Yusuf. (win)
|